Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten penyedia jasa rekayasa dan jasa pembangkit listrik di Indonesia, khususnya energi terbarukan PT Terregra Asia Energy Tbk (TGRA) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang tahun 2023 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Tercatat, pendapatan TGRA sepanjang tahun 2023 hanya sebesar Rp 976,77 juta. Pendapatan ini merosot 92,9% jika dibandingkan dengan pendapatan sepanjang tahun 2022 yang sebanyak Rp 13,75 miliar.
Pendapatan TGRA diperoleh dari Jasa pengadaan dan pemasangan Refractory Fast RDO di Kalimantan sebagai bagian dari Perjanjian Kerjasama Operasi (KSO) dan sebagian diperoleh dari jasa pemeliharaan dan perbaikan PLTU milik PT PLN (Persero) di wilayah Jawa Barat, di luar Perjanjian KSO dengan PT PLN Unit Induk dan Penyaluran Kalimantan.
Baca Juga: Terregra Asia Energy (TGRA) Kejar Fundraising Rp 1,3 Triliun untuk Proyek PLTM
Penurunan pendapatan ini berpengaruh pula pada bottom line TGRA. Di 2023 lalu, sepanjang 2023 TGRA mencatat kerugian Rp 8,41 miliar. Padahal sepanjang 2022, TGRA mencatatkan laba sebesar Rp 5,79 miliar.
Seiring penurunan pendapatan, beban pokok pendapatan TGRA selama 2023 pun menyusut 89,87% menjadi Rp 688,85 juta jika dibandingkan beban pokok pendapatan sepanjang tahun 2022 yang senilai Rp 6,79 miliar.
Meski beban pokok pendapatan menurun, beban usaha TGRA justru naik 16,11% dengan nilai Rp 8 miliar, jika dibandingkan beban usaha sepanjang tahun 2022 dengan nilai Rp 6,89 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News