Reporter: Filemon Agung | Editor: Noverius Laoli
Di sisi lain, total Aset PSSI sebesar US$ 140,7 juta per 31 Maret 2020, dibandingkan US$ 143,2 juta per 31 Desember 2019.
Imelda melanjutkan, ditengah perlambatan perekonomian global dan regional akibat pandemi, PSSI memiliki posisi likuiditas yang sangat baik dengan Rasio Lancar (Current Ratio) per 31 Maret 2020 sebesar 0,72 kali.
Selain itu, secara struktur modal, posisi leverage juga dinilai terjaga dengan baik dimana Total Utang Berbunga dibandingkan Ekuitas (Debt to Equity Ratio) per 31 Maret 2020 mencapai 0,39 kali dibandingkan 0,38 kali di periode 31 Maret 2019.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) mengantongi pendapatan US$ 75,32 juta pada 2019
"Perseroan berhasil mendapatkan kontrak jangka panjang di kuartal I/2020 untuk pengangkutan aluminium dengan INALUM. Selain itu, di bulan Maret 2020, untuk pertama kalinya Perseroan juga mengangkut tembaga dari Amman Mineral (sebelumnya PT Newmont Nusa Tenggara) dan pasir besi dari Kalimantan ke Papua dengan kapal MV," kata Imelda.
Raihan kontrak ini dinilai sejalan dengan strategi target diversifikasi bisnis yang dilakukan sejak 2019. Imelda menjelaskan langkah ini juga membuat PSSI sukses mengembangkan basis pelanggan dari batubara ke sector energi yang lain.
"Perseroan terus tanggap menyiapkan perencanaan keberlangsungan bisnis (Business Continuity Plan) akibat dampak pandemi agar dapat beroperasi dengan aman tanpa membahayakan kesehatan dan keselamatan karyawan, awak kapal dan pelanggan," kata Imelda.
Baca Juga: Pelita Samudera Shipping (PSSI) bukukan pendapatan US$ 75,33 juta pada 2019
Ia memastikan, pihaknya juga menggelar rapid test juga guna memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19. Disisi lain, PSSI turut memberikan dukungan bagi para pemangku kepentingan yang terdampak Covid-19 sebagai bagian dari target Corporate Social Responsibility (CSR).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News