Reporter: Agustinus Beo Da Costa | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Kinerja keuangan PT Samindo Resources Tbk (MYOH) tumbuh signifikan kendati harga batubara masih anjlok. Betapa tidak, pada kuartal I-2014 ini, Samindo membukukan pendapatan sebesar Rp 743,79 miliar, atau naik 51,33% dibandingkan dengan pendapatan pada kuartal I tahun 2013 yang sebesar Rp 491,47 miliar.
Laba bersih Samindo juga meningkat signifikan. Pada kuartal I-2014 ini, Samindo membukukan laba bersih sebesar Rp 86,75 miliar, atau naik menjadi sekitar 345% dibandingkan dengan laba bersih pada periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar Rp 19,49 miliar.
Direktur Pengembangan Bisnis Samindo Resources Priyo Pribadi Soemarno mengatakan, kenaikan kinerja perusahaan yang sangat signifikan ini terjadi karena pihaknya mengonsolidasikan pendapatan operasional dari anak-anak usaha.
Sekadar mengingatkan, pada tahun 2012 lalu, Samindo Resources mengakuisisi tiga anak usaha baru, yaitu PT Transindo Murni Perkasa, PT Samindo Utama Kaltim yang bergerak di bidang pengangkutan batubara, dan PT Mintec Abadi yang bergerak di bidang jasa eksplorasi. Selain bergerak di bidang jasa penambangan, Samindo juga menjual jasa pengangkutan dan eksplorasi dengan klien-klien, antara lain PT Kideco Jaya Agung.
Menurut Sekretaris Perusahaan Samindo Resources Hananto Wibowo, pada kuartal I-2014, perusahaan berhasil memproduksi batubara atau coal getting sebanyak 2,4 juta ton atau 21% dari target produksi batubara pada tahun 2014 yang sebesar 11 juta ton.
Sementara itu, produksi waste removal Samindo pada kuartal I-2014 lalu sebanyak 13,4 juta bank cubic meter (bcm), atau 23% dari target waste removal pada tahun 2014 ini sebesar 58 juta bcm. Asal tahu saja, waste removal adalah adalah aktivitas pemuatan material sampai dump dengan menggunakan peralatan produksi.
Hananto menjelaskan, selama kuartal I-2014, Samindo sudah merealisasikan belanja modal sebesar Rp 5,6 miliar dari sekitar US$ 25 juta anggaran belanja modal perusahaan yang sudah disiapkan pada tahun 2014. Dana belanja modal sebesar itu digunakan untuk membeli mesin-mesin dan alat berat yang akan mendukung aktivitas operasi jasa pertambangan Samindo.
Bahkan, sebelumnya Priyo menyebut, tahun ini Samindo juga bersiap mengakuisisi tambang di Kalimantan Timur, Sumatra Selatan, dan Jambi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News