kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Alasan dibalik meroketnya kinerja Saratoga


Rabu, 30 April 2014 / 17:10 WIB
Alasan dibalik meroketnya kinerja Saratoga
ILUSTRASI. Ikan Goreng Saus Asam Manis merupakan salah satu sajian masakan ikan yang nikmat dan sangat mudah dibuat. (Dok/Dapur Kobe)


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Saratoga Investama Tbk (SRTG) selama kuartal satu (q1) 2014 catatkan kinerja positif. Pemicunya adalah tiga sektor bisnis utama perseroan yaitu konsumer, infrastruktur dan sumber daya alam.

Chief Financial Officer PT Saratoga Investama Sedaya Jerry Ngo menyatakan, sektor konsumen dan infrastruktur masih terus melanjutkan penguatan bisnis, sejalan dengan membaiknya perekonomian domestik.

"Kami optimis tahun 2014 akan memberikan kinerja yang lebih optimal, mengingat potensi pertumbuhan ekonomi baik global maupun domestik akan lebih tinggi daripada tahun 2013. Meski demikian, Saratoga akan tetap fokus melakukan investasi secara disiplin untuk meraih hasil yang optimal," katanya.

Hal-hal di bawah inilah yang menjadi pemicu pertumbuhan perseroan:

Sektor bisnis produk dan jasa konsumen

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk, perusahaan konsumer otomotif yang tumbuh cepat, menunjukkan performa gemilang dengan mencatat pendapatan sepanjang Januari–Maret 2014 sebesar Rp 3,64 triliun. Angka tersebut meningkat 13% dibandingkan periode sama tahun 2013 yang sebesar Rp 3,23 triliun. Selama q1 2014, laba bersih Perseroan juga melonjak signifikan sebesar 32% mencapai Rp 152 miliar, dibandingkan dengan Rp 115 miliar di periode yang sama di 2013.

Pada q1 2014, Saratoga telah menambah kepemilikan efektif di MPMX sebesar Rp 143 miliar sehingga persentase kepemilikan efektif naik dari 45,09% menjadi 47,22%.

Sektor bisnis infrastruktur

Hingga q1 2014, PT Tower Bersama Tbk (TBIG) terus memperkuat bisnisnya dengan menambah infrastruktur dan jaringan telekomunikasi baru. Saat ini TBIG merupakan perusahaan penyewaan menara telekomunikasi terbesar dengan jumlah 10,134 site pada akhir tahun 2013.

Sektor bisnis kilang minyak

PT Tri Wahana Universal (TWU) berhasil mencetak kinerja yang sangat baik. Kontribusinya sangat signifikan terhadap kinerja konsolidasi Saratoga. Volume produksi harian TWU meningkat dari 5.722 bopd tahun lalu menjadi 13,674 bopd tahun ini. Saat ini TWU merupakan satu-satunya perusahaan kilang minyak swasta di Indonesia.

Sektor pembangkit tenaga listrik

PT Medco Power Indonesia (MPI), proyek Sarulla adalah proyek tenaga geothermal (panas bumi) dengan kapasitas pembangkit listrik sebesar 330 MW. Ini merupakan site proyek geothermal tunggal terbesar di dunia.

Sektor bisnis sumber daya alam

PT Adaro Energy Tbk (ADRO) berhasil mencatat penjualan batubara sebanyak 52.3 juta metrik ton batubara pada tahun 2013, naik 10% dari 2012. Secara finansial, Adaro mampu membukukan penjualan senilai US$ 3.3 miliar dengan laba bersih sebesar US$ 229 juta di tahun 2013. Pada kuartal I 2014, Adaro mampu membukukan produksi batubara sebesar 13,99 juta ton sehingga mampu mendukung pencapaian target produksi sebesar 54 MT hingga 56 MT (tergantung persetujuan pemerintah) untuk 2014.

Sektor perkebunan

Provident Agro berhasil meraih kenaikan penjualan sebesar 12.2% menjadi Rp 153 miliar. Saat ini Provident memiliki perkebunan di Sumatera dan Kalimantan seluas 106.000 hektar, dengan 45.297 hektar tanah yang telah ditanami.

Catatan saja, laba bersih Saratoga di kuartal I melesat hingga 383% secara year on year (yoy), dari Rp 92 miliar menjadi Rp 444 miliar. Demikian pula halnya dengan pos pendapatan yang tumbuh 169% secara yoy dari Rp 583 miliar menjadi Rp 1,6 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×