kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Pendapatan Surya Esa Perkasa (ESSA) Turun Menjadi US$ 87,8 Juta pada Kuartal I-2023


Jumat, 28 April 2023 / 20:20 WIB
Pendapatan Surya Esa Perkasa (ESSA) Turun Menjadi US$ 87,8 Juta pada Kuartal I-2023
Kilang LPG PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), perusahaan publik yang bergerak di sektor energi dan kimia melalui kilang Liquefied Petroleum Gas (LPG) dan pabrik amoniak mencatatkan pendapatan sebesar US$ 87,8 juta atau turun 45% year on year (YoY) pada kuartal I-2023. 

Selain itu, ESSA membukukan EBITDA sebesar US$ 22,5 juta, atau turun 67% YoY pada tiga bulan pertama tahun ini.

Capaian pendapatan ESSA yang menurun terutama disebabkan oleh harga komoditas yang lebih rendah serta penutupan dan pemeliharaan terjadwal pabrik amoniak perusahaan selama 3 minggu. 

Baca Juga: Ini Rekomendasi Saham Pilihan dari Analis Sebelum Libur Panjang

"Pabrik amoniak ESSA telah beroperasi dengan produktivitas yang optimal dan efisien setelah berhasil menyelesaikan kegiatan pemeliharaannya," ujar Sekretaris Perusahaan ESSA Shinta D.U Siringoringo dalam siaran pers yang diterima Kontan, Jumat (28/4).

 

Manajemen ESSA menyebut, harga amoniak global melemah pada kuartal I-2023, terutama pada bulan Maret seiring harga energi global yang kembali normal, sementara jumlah permintaan masih dalam pemulihan secara bertahap.

Selanjutnya, dengan dibukanya kembali China setelah Covid-19, membaiknya permintaan di sektor pupuk, dan kondisi Eropa yang tetap berada di bawah tekanan harga gas tinggi, maka ESSA memperkirakan harga amoniak akan kembali normal ke tingkat yang lebih baik pada paruh kedua tahun ini.

Baca Juga: BMRI dan SMGR Terbesar, Saham-Saham Ini Banyak Dijual Asing Kemarin

Lebih lanjut, sehubungan dengan progres proyek Blue Ammonia, ESSA dengan dukungan dari JOGMEC atau Japan Oil, Gas, and Metals National Corporation, Mitsubishi Corporation, Pertamina, dan LAPI ITB telah menyelesaikan Tahap 1 studi carbon capture dan sequestration. Saat ini, Tahap 2 terkait studi kelayakan sedang berlangsung. 

"Proyek ini akan menjadi tonggak penting bagi ESSA karena bertujuan untuk menjadi perusahaan pertama di Asia Tenggara yang memproduksi Blue Ammonia pada tahun-tahun mendatang," pungkas Shinta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×