kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.915.000   44.000   2,35%
  • USD/IDR 16.400   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.142   47,86   0,67%
  • KOMPAS100 1.041   10,44   1,01%
  • LQ45 812   9,62   1,20%
  • ISSI 224   0,88   0,39%
  • IDX30 424   4,46   1,06%
  • IDXHIDIV20 504   1,88   0,37%
  • IDX80 117   1,34   1,15%
  • IDXV30 119   0,16   0,14%
  • IDXQ30 139   1,43   1,04%

Pendingin ruangan LG Electronics Indonesia memperoleh sertifikat hemat energi dari UI


Selasa, 14 Agustus 2018 / 19:35 WIB
Pendingin ruangan LG Electronics Indonesia memperoleh sertifikat hemat energi dari UI
ILUSTRASI. LG Single Commercial Air Conditioning


Reporter: Aulia Fitri Herdiana | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT LG Electronics Indonesia memastikan produk pendingin ruangan (AC) miliknya lolos uji hemat listrik dari Universitas Indonesia (UI).

Melalui uji tingkat konsumsi listrik dari lembaga Electric Power and Energy Studies (EPES) UI, teknologi inverter yang dimiliki AC LG mampu menghemat listrik hingga 62% untuk tipe floor standing dan 50% untuk tipe ceiling cassette.

"Dengan adanya sertifikat dari EPES UI ini harapannya masyarakat Indonesia semakin percaya dan yakin bahwa teknologi ini benar-benar menghemat konsumsi listrik," ucap Pramu Baskoro, Air Solution Channel Team Leader LG Electronics Indonesia, Selasa (14/8).

Saat ini, LG tercatat sebagai pemimpin pasar AC inverter di Indonesia dengan capaian 58,8%. Sementara untuk pasar AC keseluruhan, LG mengaku masih berada di posisi ketiga. Dengan adanya sertifikasi dari UI tersebut, LG menargetkan dapat naik peringkat di posisi kedua.

James Lee, Senior Vice President Air Solution Sales & Marketing Group LG Electronics Inc menambahkan penggunaan AC inverter di Indonesia sebenarnya masih rendah, yakni dibawah 20%.

"Padahal tren yang sedang berkembang adalah AC hemat energi, namun belum banyak pabrikan yang menggunakan teknologi hemat energi," jelas James.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×