kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.300   0,00   0,00%
  • IDX 7.231   117,32   1,65%
  • KOMPAS100 1.056   17,89   1,72%
  • LQ45 813   11,10   1,38%
  • ISSI 232   2,76   1,20%
  • IDX30 423   5,92   1,42%
  • IDXHIDIV20 496   6,77   1,38%
  • IDX80 118   1,45   1,24%
  • IDXV30 120   1,17   0,98%
  • IDXQ30 137   1,74   1,29%

Penerapan ESG Terus Menjadi Perhatian Kino Indonesia (KINO) ke Depan


Senin, 20 Desember 2021 / 15:35 WIB
Penerapan ESG Terus Menjadi Perhatian Kino Indonesia (KINO) ke Depan
ILUSTRASI. PT Kino Indonesia (KINO)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten consumer goods, PT Kino Indonesia Tbk (KINO) melihat penerapan pengendalian lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (environment, social, and good governance/ESG) sebagai perhatian mereka dalam menjalankan bisnis ke depan.

Direktur Kino Indonesia Budi Muljono menyatakan, penerapan ESG tentunya menjadi salah satu perhatian KINO dalam menjalan bisnis karena saat ini semua negara di dunia sudah mulai mengarah ke sana. "Kami menyesuaikan diri dengan hal tersebut untuk bisa turut berkontribusi positif kepada perkembangan lingkungan di dunia," ungkap Budi saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (20/12). 

Dia melanjutkan, untuk ke depannya KINO berharap berbagai kegiatan bisnis perusahaan , mulai dari material hingga proses produksi bisa semakin ramah lingkungan. Terkait nilai investasi untuk pengembangan ESG di tahun depan, KINO sendiri tidak bisa bicara lebih detail karena mereka tidak membuat spesifikasi pengeluaran untuk kebutuhan ESG. 

Baca Juga: Belanja iklan Kino Indonesia (KINO) alami kenaikan hingga kuartal III-2021

Menurut Budi, di tahun depan, KINO masih akan fokus pada pengembangan pemasaran produk yang menjadi kebutuhan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga akan menaikkan penjualan produk yang belum mencapai maturity, serta mengembalikan level penjualan produk yang selama masa pandemi ini tertahan karena pembatasan-pembatasan aktivitas masyarakat.

"Dengan mulai diijinkan vaksin booster akan memberi ketenangan kepada masyarakat dan pelaku ekonomi untuk bisa mengembalikan aktivitas kembali normal," sebut Budi. 

 

Berdasarkan pemberitaan sebelumnya, hingga 30 September 2021, penjualan KINO tercatat menyusut 5,75% menjadi Rp 2,93 triliun. Pada periode yang sama di tahun lalu, perusahaan ini masih meraup penjualan sebesar Rp 3,11 triliun. Adapun penjualan KINO di kuartal ketiga tahun ini masih ditopang oleh dua produk utama yakni perawatan tubuh sebesar Rp 1,17 triliun dan minuman senilai Rp 1,40 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×