Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerugian PLN yang diderita pada Kuartal I-2020 lalu ditaksir bakal terus terjadi hingga pemulihan ekonomi pasca pandemi covid-19. Hal itu terjadi seiring dengan anjloknya penjualan listrik dan menumpuknya piutang kompensasi yang belum juga dibayar pemerintah.
Prediksi itu disampaikan oleh pengamat Kelistrikan Universitas Indonesia Iwa Garniwa. "Kerugian ini terus berjalan sampai pemulihan ekonomi dan pertumbuhan kebutuhan listrik pulih, dan cash flow PLN mendekati sehat," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).
Baca Juga: Konsumsi listrik terganggu pandemi corona, begini strategi antisipasi PLN
Iwa meminta pemerintah konsekuen dengan membayar kompensasi atas penugasan yang diberikan kepada PLN. Yakni tidak adanya tariff adjusment sejak tahun 2017 dan adanya stimulus berupa tagihan listrik gratis untuk pelanggan rumah tangga 450 VA dan diskon 50% untuk 900 VA subsidi.
Kata dia, pemerintah semestinya mempercepat pembayaran kompensasi tersebut sehingga cash flow PLN bisa lebih sehat. "Kewajiban pemerintah untuk komitmen terhadap itu, karena munculnya biaya-biaya ini adalah karena kebijakan pemerintah. Yang menanggung PLN dan otomatis harus memenuhinya," sebut Iwa.
Dalam kondisi seperti sekarang, Iwa mengatakan bahwa penundaan sejumlah proyek terutama pembangkit listrik menjadi suatu keniscayaan. Menurutnya, saat ini PLN memang harus lebih fokus pada efisiensi pembangkitan, transmisi dan distribusi.