kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsumsi listrik terganggu pandemi corona, begini strategi antisipasi PLN


Kamis, 25 Juni 2020 / 16:33 WIB
Konsumsi listrik terganggu pandemi corona, begini strategi antisipasi PLN
ILUSTRASI. GISTET 500 kV Tambun 2 dan SUTET 500 kV Tambun 2 Incomer


Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menilai, terganggunya aktivitas ekonomi akibat pandemi Corona kemungkinan besar masih akan berpengaruh terhadap konsumsi listrik di sisa tahun ini.

Vice President Public Relations PLN Arsyadany Ghana Akmalaputri menyampaikan, pandemi Corona telah mempengaruhi berbagai sektor perekonomian global, tak terkecuali Indonesia. Hal ini tentu berimbas pada penurunan konsumsi listrik di tahun ini.

“Penjualan listrik di tahun 2020 diproyeksikan lebih rendah dari Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2020,” tutur dia kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6).

Baca Juga: PLN: Piutang kompensasi listrik sebesar Rp 45,42 triliun akan dibayar bulan Juli

Catatan Kontan, dalam RKAP, PLN menargetkan pendapatan dari penjualan listrik di tahun ini sebesar Rp 256,7 triliun. Namun, PLN mengajukan revisi target penjualan listrik menjadi Rp 221,5 triliun dengan asumsi ada penurunan permintaan listrik di tahun ini sebesar 9,7%.

Adapun berdasarkan data PLN, hingga bulan Mei 2020, konsumsi listrik tercatat sebesar 18,63 TWh atau lebih rendah dari realisasi di bulan sebelumnya sebesar 19,39 TWh. Konsumsi listrik di bulan Mei 2020 juga turun 10,73% (yoy) secara tahunan.

Kendati demikian, potensi penurunan konsumsi listrik semestinya bisa ditahan seiring kebijakan pelonggaran Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan hadirnya era kenormalan baru. “Tentu ini menjadi angin segar bagi penjualan listrik di sektor industri dan bisnis PLN,” terang Arsya.

Dia pun bilang, pihak PLN tetap menyiapkan langkah-langkah yang meliputi intensifikasi dan ekstensifikasi demi meningkatkan penjualan listrik di masa kenormalan baru.

Baca Juga: Dana capex PLN dipotong hampir separuh, akibatnya banyak proyek kelistrikan tertunda

Strategi intensifikasi punya tujuan untuk mengoptimalkan pemakaian energi listrik pada pelanggan eksisting. Harapannya PLN bisa mempertahankan jumlah pelanggan eksisting tersebut.

Di sisi lain, strategi ekstensifikasi bertujuan untuk menggenjot kWh jual dengan melakukan penambahan pelanggan baru. “Termasuk di dalamnya adalah mengakuisisi pelanggan yang memiliki captive power dan dedieselisasi,” imbuh dia.

PLN juga aktif melakukan efisiensi biaya, mencari peluang pasar baru, optimalisasi layanan berbasis digital, hingga kampanye konsumsi listrik yang baik melalui media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×