Reporter: Muhammad Alief Andri | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat kebijakan publik Dr. Trubus Rahardiansyah menilai, Program Makan Bergizi Gratis (MBG) tidak harus dihentikan meski pelaksanaannya menuai kritik, termasuk dari ICW. Ia menyebut, yang perlu dilakukan adalah evaluasi secara menyeluruh, terutama pada tata kelola dan skema kemitraan yang digunakan saat ini.
“Menurut saya, tidak harus dihentikan, tapi beberapa hal memang perlu dievaluasi, terutama soal hubungan antara Badan Gizi Nasional (BGN), yayasan pelaksana, dan mitra dapur,” ujar Trubus saat dihubungi Kontan, Senin (21/4).
Baca Juga: Kisruh Program MBG, Ekonom Sarankan Desain Ulang Secara Menyeluruh
Ia menyoroti lemahnya kontrol BGN terhadap yayasan yang ditunjuk untuk menyalurkan dana dan mengelola program. Seharusnya, kata dia, BGN mengetahui secara rinci hubungan hukum antara yayasan dengan mitra pelaksana serta struktur operasionalnya.
“BGN harus tahu apakah yayasan itu betul-betul punya kapasitas, punya perlengkapan, atau hanya bertindak sebagai perantara tanpa tanggung jawab jelas,” katanya.
Baca Juga: MBG Dinilai Minim Transparansi, Dapur Kalibata Jadi Contoh Kacaunya Tata Kelola
Menurut Trubus, skema kemitraan seperti yang dipakai saat ini cenderung menyerupai model penyaluran bansos. Ia menyarankan agar ke depan pemerintah mengubah pendekatannya menjadi skema partisipatif yang melibatkan langsung masyarakat.
“Misalnya yang masak adalah para orang tua murid di sekolah dengan anggaran yang sudah disiapkan. Itu bisa lebih sesuai dengan selera anak-anak dan kualitasnya beserta gizinya juga lebih terjaga,” jelasnya.
Namun, ia mengingatkan bahwa skema apa pun tetap berisiko menimbulkan penyimpangan. Karena itu, pengawasan ketat dan transparansi regulasi tetap menjadi kunci.
“Harus ada regulasi yang terbuka dan sistem pengawasan yang ketat agar program ini tidak diselewengkan,” pungkasnya.
Baca Juga: Praktisi Pendidikan Sebut Program MBG Perlu Diberhentikan Sejenak, Ini Alasannya
Selanjutnya: Sawit Sumbermas (SSMS) Kembali Bagikan Dividen Setelah Vakum, Begini Kata Analis
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (23/4): Cerah hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News