kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.901.000   -7.000   -0,37%
  • USD/IDR 16.255   69,00   0,43%
  • IDX 6.901   35,74   0,52%
  • KOMPAS100 1.004   4,88   0,49%
  • LQ45 768   3,99   0,52%
  • ISSI 227   1,02   0,45%
  • IDX30 396   2,65   0,67%
  • IDXHIDIV20 457   1,32   0,29%
  • IDX80 113   0,52   0,46%
  • IDXV30 114   -0,13   -0,12%
  • IDXQ30 128   0,82   0,64%

Pengembang di Bali Mulai Terapkan Konsep Properti Skandinavia-Japandi


Senin, 07 Juli 2025 / 22:11 WIB
 Pengembang di Bali Mulai Terapkan Konsep Properti Skandinavia-Japandi
ILUSTRASI. Rumah Japandi Minimalis


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren desain properti di Bali terus berkembang mengikuti selera pasar global dan gaya hidup modern. Salah satu konsep yang kian populer adalah perpaduan gaya Skandinavia dengan Japandi, desain yang memadukan estetika minimalis khas Jepang dengan kehangatan dan fungsionalitas Skandinavia.

Konsep Skandinavia-Japandi dikenal dengan ciri bersih, simpel, dan alami. Desain ini menekankan pemakaian material organik seperti kayu, batu alam, dan kain linen, serta pencahayaan natural yang melimpah. Sentuhan warna-warna netral dan tata ruang terbuka juga membuat hunian terasa lebih luas dan nyaman.

Di Bali, konsep ini menarik minat para pengembang, investor, hingga pembeli asing maupun domestik yang ingin merasakan nuansa santai namun elegan. Proyek vila, resor butik, hingga rumah tinggal pribadi kini mulai mengusung desain Skandinavia-Japandi sebagai daya tarik utama.

Perpaduan Skandinavia-Jepang  telah menjadi tren global di banyak hunian mewah, dari Singapura hingga Los Angeles, dengan penekanan pada kenyamanan, fungsionalitas, dan material alami yang sesuai dengan keinginan pembeli akan efisiensi dan ketenangan. 

Baca Juga: Menilik Daya Tarik Investasi Properti di Kawasan Munggu Bali

Menurut sejumlah pelaku industri properti, konsep Japandi dinilai cocok dengan iklim dan budaya Bali yang mengedepankan keselarasan dengan alam. Bukaan besar yang menghadirkan udara segar, taman kering bergaya zen, hingga perabot kayu dengan desain ramping menjadi fitur favorit. Selain itu, desain ini juga dianggap lebih berkelanjutan karena mendorong pemakaian material lokal dan teknik konstruksi ramah lingkungan.

Shanny Poijes, CEO CORE Concept Living mengatakan, pembeli mancanegara semakin cerdas karena mereka banyak bepergian, tinggal di berbagai negara, dan memahami arti kualitas. 

Menurut Shanny, membeli properti di Bali sekarang bukan sekadar memiliki bangunan, tapi berinvestasi dalam gaya hidup. “Sehingga, pendekatan Scandinasian ini relevan karena memadukan prinsip desain terbaik dari berbagai budaya untuk menciptakan ruang yang berkelas dan nyaman.” kata dia dalam keterangannya, Senin (7/7).

Untuk itu, kata Shanny, perlu pendekatan pengembangan yang membangun koneksi dengan komunitas lokal memastikan proyek ini menyatu dengan kehidupan masyarakat setempat, bukan terpisah darinya.

Selain itu, lokasi tetap kunci dalam strategi pengembangan properti di Bali. Shanna melihat area seperti Munggu menawarkan keseimbangan ideal antara aksesibilitas dan ketenangan. Letaknya strategis di antara kawasan berkembang, namun tetap mempertahankan nuansa desa yang menjadi daya tarik khas Bali. 

Baca Juga: Menilik Tren Investasi Properti di Bali, Tabanan Kini Jadi Primadona

Amanda Gunawan, Founding Partner OWIU Studio di Los Angeles, menilai fleksibilitas desain Skandinavia sebagai keunggulan utama. “Ia menggabungkan fungsi dan keindahan untuk menciptakan harmoni dalam ruang. Desain ini tahan lama, tidak mudah ketinggalan zaman, dan menekankan kualitas pengerjaan,” ujarnya.

Keberlanjutan hadir melalui standar durabilitas Skandinavia dan desain hemat energi. Strategi ventilasi alami membuat rumah lebih nyaman dengan sedikit pendingin udara buatan, menjaga interior tetap terang. Pendekatan ini juga memanfaatkan keterampilan pengrajin lokal untuk menghasilkan karya kontemporer dengan teknik tradisional berkualitas modern.

Tren ini mencerminkan perubahan cara pandang pembeli internasional tentang kualitas hidup. Mereka mencari ruang yang elegan namun nyaman, mengesankan tapi tetap layak huni. Kehangatan Skandinavia, kesadaran Jepang, dan harmoni khas Bali menciptakan hunian yang terasa universal—dihargai oleh pembeli dari Australia, Eropa, Amerika, hingga Asia.

CORE Concept Living dalam mengembangkan proyeknya di Bali memutuskan mengusung pendekatan scandinasian. Proyek terbarunya bertajuk Leviro Residences di Munggu akan memadukan scandivian, Japandi, dan Balinese soul. Peluncuran proyek itu direncanakan pada Oktober 2025, dengan pembangunan mulai Desember 2025 dan serah terima unit pada kuartal keempat 2027.

Selanjutnya: IHSG Rebound, Cermati Saham yang Banyak Diborong Asing di Awal Pekan Ini

Menarik Dibaca: KAI Layani 3,49 Juta Pelanggan Selama Libur Sekolah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×