kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.951.000   23.000   1,19%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Menilik Daya Tarik Investasi Properti di Kawasan Munggu Bali


Kamis, 12 Juni 2025 / 15:58 WIB
Menilik Daya Tarik Investasi Properti di Kawasan Munggu Bali
ILUSTRASI. Terminal Domestik Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Badung, Bali.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sektor properti di Bali terus mengalami pertumbuhan solid pasca pandemi Covid-19. Hal ini seiring dengan  pemulihan sektor pariwisata, pembangunan infrastruktur, dan meningkatnya minat investor domestik dan internasional masuk ke Pulau Dewata tersebut. 

Pada tahun 2024, kunjungan wisatawan asing ke Bali pada mencapai 6,3 juta wisatawan asing, meningkat 19,5% dari tahun sebelumnya. Sementara data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa ekonomi Bali pada triwulan I 2025 tercatat tumbuh sebesar 5,52%, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang belum menembus angka 5%

Pasar penyewaan properti di Bali masih menawarkan imbal hasil sewa  yang menjanjikan, terutama di daerah yang menjadi incaran para wisatawan. The Bali Homes menyebut, vila di lokasi populer dapat menghasilkan imbal hasil sewa kotor antara 7%%–15%.

Kabupaten Badung, pusat pariwisata Bali dan bagian dari Kawasan Metropolitan Sarbagita (Denpasar, Badung, Gianyar, Tabanan), terus menarik minat investor, khususnya di sektor properti. Data Rumah123 mencatat lonjakan permintaan properti oleh WNA di Badung sebesar 92,1% pada 2023.

Salah satu wilayah yang kini naik daun adalah Munggu, bersama Pererenan dan Canggu. Ketiganya terletak di Badung dan menarik perhatian berkat kombinasi lanskap sawah, pantai, serta gaya hidup modern. 

Baca Juga: Menilik Tren Investasi Properti di Bali, Tabanan Kini Jadi Primadona

Canggu dikenal dengan komunitas digital nomad dan harga properti tinggi, sementara Pererenan menawarkan suasana lebih tenang. Adapun Munggu sebagai kawasan yang masih alami menawarkan potensi pertumbuhan signifikan dengan akses mudah ke pusat wisata dan minim kemacetan.

Menurut Shanny Poijes, Managing Director CORE Concept Living, Munggu sangat ideal bagi investor pemula dan keluarga karena harga properti di wilayah ini lebih rendah dibanding Canggu atau Pererenan.

Selain itu, kata dia, potensi capital gain tinggi, didorong pembangunan infrastruktur, akses telekomunikasi (termasuk Starlink), dan rencana pembangunan bandara internasional baru senilai Rp 150 triliun di Bali Utara.

“Hasil sewa properti di Munggu diperkirakan 8%–12% per tahun. Ini tak jauh berbeda dengan di Canggu sebesar 7%–15 % dan Pererenan 10%–11% untuk pembangunan baru,” kata Shanny dalam keterangannya, Kamis (12/6).

Shanny Poijes menilai Munggu sebagai kawasan potensial untuk investasi karena harga properti yang masih rendah, yang membuka peluang pengembalian tinggi. Menurutnya, selain biaya awal yang lebih ringan dan potensi pertumbuhan signifikan, daya tarik utama Munggu justru terletak pada kualitas hidup sehari-hari yang ditawarkannya.

Baca Juga: Strategi Pengembang Menangkap Peluang dari Pertumbuhan Investasi Properti di Bali

Ia menyebut, meski ada keuntungan dari kenaikan harga tanah dan sewa akibat terbatasnya hunian, nilai properti juga ditentukan oleh kenyamanan dan kemudahan hidup. Gaya hidup yang tenang menjadi faktor penting setelah pertimbangan finansial.

Lingkungan Munggu yang masih asri, pantai berpasir hitam, sawah, dan situs budaya, dinilai cocok untuk keluarga, pensiunan, atau siapa pun yang mencari suasana damai. Tidak seperti kawasan wisata yang padat, Munggu tetap menjaga nuansa Bali sambil terhubung dengan masa depan lewat akses infrastruktur dan sekolah internasional.

Ia menambahkan bahwa lokasi ini ideal bagi keluarga yang pindah ke Bali karena sejumlah sekolah internasional dapat dijangkau dalam 10–20 menit. Sehingga konektivitas global bisa dinikmati tanpa kehilangan suasana lokal. Menurutnya, Munggu juga termasuk salah satu area di Bali Selatan yang masih memungkinkan mobilitas tanpa hambatan besar akibat kemacetan. 

Seperti diketahui, CORE Concept Living adalah perusahaan pengembang premium yang berorientasi pada pembangunan hunian dengan arsitektur yang selaras dengan budaya lokal  yang  tahan lama. Perusahaan ini didirikan Shanny Poijes dan Victoria Fernandez, yang sudah berpengalaman mengembangkan properti, desain interior, dan perhotelan butik bergaya Eropa.

Pada akhir 2025 ini, CORE Concept Living akan merilis proyek perdana yang digadang sebagai hunian bergaya Skandinavia pertama di Bali. Shanny bilag, proyek itu akan dirilis pada Oktober 2025, dibangun mulai Desember 2025 dan ditargetkan serah terima pada kuartal keempat 2027.

“CORE Concept Living memadukan ketelitian Skandinavia dengan spiritualitas Bali untuk menghadirkan hunian yang mendefinisikan ulang kehidupan di Pulau Dewata.” pungkas Shanny.

Selanjutnya: Resmi! Gojek dan Green SM Meluncurkan Layanan Taksi Listrik GoGreen SM

Menarik Dibaca: Tahun Ajaran Baru 2025, Begini Cara Memilih Sekolah Sesuai Bujet Tanpa Panik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×