Reporter: Markus Sumartomdjon | Editor: Markus Sumartomjon
JAKARTA. Aksi pemerintah yang menurunkan harga semen Rp 3.000 per sak tidak membuat pengembang bergeming. Malah sebagian pengembang besar menilai penurunan harga semen masih belum mampu membuat harga properti turun.
Serempak, mereka menyebut kontribusi biaya semen terbilang keci. Baru terlihat besar bila sudah berwujud produk bahan bangunan seperti beton. Nah, untuk porsi biaya konstruksi beton sendiri bisa memakan biaya 15% sampai 20%. Masing-masing pengembang memang berbeda menyebut kontribusi biaya dari beton tersebut.
Tapi bisa saja harga properti turun asalkan ada niat baik dari kontraktor. Menurut pengembang, mereka bisa menurunkan harga jual bila biaya konstruksi yang menjadi domain kontraktor juga ikut-ikutan turun. Untuk sementara ini, sepertinya susah harga properti turun.
Berita menarik lain datang dari Hutama Karya. Perusahaan plat merah ini berharap mendapat kucuran penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 3,6 triliun. Dana ini diperuntukan untuk menggarap proyek jalan di Sumatera.
Info korporasi berikutnya dari Astragraphia Xprins Indonesia. Perusahaan layanan dokumen ini berharap bisa meraup pertumbuhan bisnis dobel digit tahun ini. Nah, seperti apa berita lengkapnya, silakan baca halaman 16 harian KONTAN yang terbit pagi ini. Selamat membaca.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News