kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45895,55   2,12   0.24%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengembang tetap garap proyek perkantoran


Jumat, 09 Desember 2016 / 11:11 WIB
Pengembang tetap garap proyek perkantoran


Reporter: Dede Suprayitno, Wahyu Satriani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Merosotnya tingkat hunian perkantoran di  sekitar Jakarta tak mempengaruhi ekspansi pengembang di bisnis ini. Sejumlah pengembang masih memasang agenda menggarap proyek itu.

Salah satunya, PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk (JSPT). Perusahaan akan membangun perkantoran di Mega Kuningan, Jakarta Selatan. Rencananya, gedung perkantoran mulai dibangun tahun depan dengan waktu sekitar tiga tahun.

Direktur Jakarta Setiabudi Internasional, L.E Chandra P. Asali optimistis permintaan perkantoran masih tinggi. Pemicunya, kondisi ekonomi membaik, yang membuat perusahaan membutuhkan gedung kantor.

Selain itu, banyak penyewa memilih gedung baru dibandingkan yang lama, sehingga permintaan masih tinggi. "Tahun lalu rata-rata okupansi di CBD (central business district) sekitar 85% dan sekarang turun. Apabila saat ini sekitar 70%, maka masih visible," ujarnya, Kamis (8/12).

Sejatinya, proyek perkantoran Jakarta Setiabudi masuk proyek properti terpadu tahap pertama, yang juga bakal terdiri dari  hotel dan pusat ritel. Proyek ini akan berdiri di atas lahan 3,8 hektare dengan proyeksi investasi antara US$ 150 juta sampai US$ 160 juta.

Sedangkan, PT Metropolitan Land Tbk juga akan membangun perkantoran di proyek Metland Cyber City, Jakarta Barat. Pembangunan gedung perkantoran itu diperkirakan akan mencapai 39 lantai.

Direktur Metropolitan Land Olivia Surodjo mengatakan, mengakali penurunan tingkat okupansi gedung perkantoran, pihaknya menawarkan konsep perkantoran yang satu lingkungan dengan apartemen. "Konsep seperti ini masih jarang ditawarkan pengembang lain," ujar Olivia.

Sedangkan PT Graha Lestari Internusa, pengembang asal Semarang yang sudah mencatatkan saham di bursa Singapura ini resmi mengoperasikan gedung perkantoran di Kuningan dengan label Noble House.  Proyek perkantoran setinggi 39 lantai ini bernilai Rp 2,5 triliun.

Sejak beroperasi 2017, tingkat okupansi sewa dari gedung perkantoran ini sudah 70%. "Saat ini sudah banyak perusahaan domestik dan internasional yang membutuhkan perkantoran," kata Andrew Kusnadi, Manager Sales and Marketing PT Graha Lestari Internusa.

Pihaknya optimistis, gedung yang terletak di salah satu titik segitiga emas itu akan diminati. Graha Lestari memberikan rentang tarif sewa antara Rp 300.000 - Rp 380.000 per meter persegi per bulan.  "Wilayah Mega Kuningan, dekat dengan jalan protokol utama Jakarta," timpalnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×