kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penggabungan Perindo dan Perinus bakal dongkrak kegiatan ekspor perikanan tanah air


Minggu, 06 Juni 2021 / 23:00 WIB
Penggabungan Perindo dan Perinus bakal dongkrak kegiatan ekspor perikanan tanah air


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana melakukan penggabungan dua perusahaan pelat merah yang bergerak di sektor perikanan serta hasil laut, yakni Perikanan Indonesia (Perindo) dan Perikanan Nusantara (Perinus).

Rencana merger keduanya, disebut akan turut mendongkrak ekspor produk perikanan Indonesia ke pasar internasional serta memberikan banyak manfaat kepada ekosistem nelayan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Koordinator BUMN Klaster Pangan yang juga Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi mengatakan, penggabungan Perindo dan Perinus dilakukan untuk mewujudkan potensi peningkatan penjualan pada sektor perikanan, termasuk juga peningkatan di pasar ekspor.

“Minggu ini Perinus lakukan ekspor gurita ke Jepang setelah pekan sebelumnya Perindo lakukan ekspor ikan kembung memenuhi pesanan dari Thailand," kata Arief dalam keterangan resminya, Minggu (6/6).

Arief melanjutkan, Perinus sendiri baru saja melakukan ekspor gurita beku sebanyak 12.192 kg dengan total transaksi senilai US$ 71,67 ribu atau setara dengan Rp 1,03 miliar pada 4 Juni lalu. "Hasil tangkapan yang diekspor dari mitra-mitra nelayan Perinus Cabang Makassar," lanjutnya.

Baca Juga: Perum Perindo gali ekspor ke Jepang, Thailand dan Vietnam

Sementara itu, pada semester pertama tahun ini, Perinus telah melakukan kegiatan ekspor ke Jepang sebanyak tiga kali pada Februari, April, dan Juni 2021. Di sisi lain, Perindo juga turut mengoptimalkan kinerja ekspor mereka di tahun ini. Tercatat, Perindo telah secara aktif memenuhi permintaan bahan baku ikan untuk pasar ekspor sejak Januari lalu.

Pada sesi pertama, Perindo melakukan ekspor ikan ke Thailand sebanyak  25.000 kg. Yang akan dilanjutkan dengan tiga sesi ekspor berikutnya guna memenuhi permintaan sebanyak 150.000 kg ke Thailand. Kegiatan ekspor tersebut, memiliki estimasi total valuasi transaksi sebesar US$ 328,56 ribu atau setara Rp 4,59 miliar.

Arief menilai kegiatan ekspor perikanan di atas, merupakan salah satu upaya perbaikan model bisnis sebagai langkah awal menuju penggabungan BUMN Perikanan.

“Ke depan memang salah satu rencana model bisnis BUMN Perikanan yang akan di merger adalah dengan mengoptimalkan offtake produk nelayan sekaligus meningkatkan pasar ekspor, oleh karenanya sambil paralel proses penggabungannya, kinerja operasional tetap dimaksimalkan,” bebernya.

Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan RI, Indonesia termasuk dalam jajaran negara pengekspor produk perikanan terbesar di dunia, dengan total ekspor produk perikanan mencapai US$ 5,2 miliar pada tahun 2020. Adapun, sebanyak US$ 4,84 miliar di antaranya berasal dari ikan konsumsi.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menjelaskan bahwa industri perikanan khususnya yang berorientasi ekspor, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Apalagi di masa pandemi Covid-19, ekspor perikanan justru menunjukkan tren positif.

"Sektor perikanan ini tidak hanya menghasilkan devisa bagi negara, tapi juga menjadi sumber penghidupan bagi masyarakat yang selama ini menggantungkan hidup dari hasil perikanan. Di samping itu sektor ini menyerap banyak tenaga kerja," pungkasnya.

Selanjutnya: Perum Perindo melihat prospek ekspor yang cerah tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×