kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pengguna Pay TV dan free online streaming meningkat saat pandemi Covid-19


Jumat, 05 Juni 2020 / 21:40 WIB
 Pengguna Pay TV dan free online streaming meningkat saat pandemi Covid-19
ILUSTRASI. layanan tv kabel; televisi tv berbayar dan internet LinkNet dari grup First Media. Dok Link net


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Covid-19 MarkPlus, Inc. sebut pengguna layanan over the top (OTT), TV berbayar dan free online streaming alami peningkatan.

Penilaian itu dari hasil survei yang diikuti oleh 110 responden di seluruh Indonesia dalam satu minggu terakhir dengan rentang usia mayoritas 25 sampai 45 tahun.

Pihaknya menilai hal tersebut menunjukkan adanya perubahan kebiasaan masyarakat dalam mengonsumsi konten dan platform media sebelum dan selama pandemi Covid-19.

Baca Juga: Lebaran di tengah pandemi Covid-19, trafik data Indosat Ooredoo (ISAT) naik 27%

Head of Communication, Hi-Tech, and Media Industry MarkPlus Inc. Rhesa Prabowo memaparkan jika sebelumnya media sosial menjadi platform idola bagi masyarakat, di masa pandemi ini penggunaannya menurun dari 82,7% menjadi 79%.

Peningkatan konsumsi media justru terjadi pada penggunaan Pay Tv dari 22,7% menjadi 26,4% dan free online streaming dari 51,8% menjadi 56,4%.

"Jika tadinya akses platform berbayar cukup challenging sekarang masyarakat rela mengalokasikan budget mereka untuk membayar media berbayar seperti Netflix dan Pay TV," jelasnya dalam video conference, Jumat (5/6).

Selain itu, perferensi masyarakat terhadap platform serta konten media selama pandemi ini juga cukup unik. Adapun sebelum pandemi tiga konten yang paling banyak dicari yaitu 42,7% terkait olahraga, 44,5% seputar kuliner dan travel, kini konten tersebut digeser oleh konten lifestyle sebesar 41,8%, 39,1% konten sosial, dan 37,3% konten financial.

Ia menyebut banyak dari masyarakt mencari informasi terkait bantuan sosial akibat Covid-19 yang dilakukan oleh pemerintah maupun sipil serta konten keuangan agar bisa memutar uang atau mendapatkan penghasilan tambahan, mengingat jumlah pekerja yang mengalami PHK di Indonesia cukup tinggi.

Baca Juga: MNC Vision (IPTV) membukukan pendapatan Rp 3,5 triliun sepanjang 2019

Kemudian, konten yang tidak menampilkan hoax, edukatif dengan pengemasan menarik juga menjadi daya tarik bagi masyarakat. Rhesa menilai masyarakat mencari konten-konten yang sifatnya lebih ringan dan cenderung menyukai konten video dengan durasi yang tidak terlalu panjang.

Karenanya, ia menyebutkan hal ini bisa menjadi peluang bagi para pemain di industri media untuk menciptakan variasi konten agar tercipta loyalitas.

"Masyarakat Indonesia tipikal orang yang gampang bosan sehingga ketika banyak variasi membuat mereka lebih loyal kepada suatu media," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×