Reporter: Asnil Bambani Amri |
BELITUNG. Prospek pasar rumput laut yang cerah itu membuat banyak investor mengincar lahan di area pengembangan rumput laut Kabupaten Belitung. Beberapa bahkan telah beroperasi.
Salah satunya, PT Bilitan Sejahtera Mandiri (BSM) yang memiliki usaha serupa di Kepulauan Riau, Sulawesi Tengah dan Kalimantan Barat. Secara total, BSM kini menghasilkan rumput laut sekitar 500 ton setiap bulannya.
Di Belitung, BSM mengelola 50 hektare lahan rumput laut dengan produksi sekitar 50 ton per bulan. "Sekarang fokus kami adalah Belitung karena di sini ketersediaan karakteristik lahan sangat mendukung,” kata Juli Rianthony Nata Kusuma, Direktur Utama PT BSM.
Areal budidaya rumput laut yang dikembangkan di Indonesia saat ini baru 20% dari potensi lahan 1,5 juta hektare. Selain itu, produksi rumput laut juga bisa dilakukan sepanjang tahun. Adapun masa panennya, setiap 45 hari.
Dan yang tak kalah penting, prospek industri rumput laut sangat bagus. Permintaannya cukup besar. Maklum, komoditas ini bisa menghasilkan 500 produk akhir, mulai dari makanan, minuman, kosmetik hingga obat-obatan.
Saat ini sekitar 90% rumput laut Indonesia diekspor dalam bentuk kering, tanpa diolah. Negara tujuan ekspor kita, antara lain Denmark, China, Filipina, Hong Kong, Spanyol, Jepang, dan Amerika Serikat.
Saat ini, dari sekitar 1,2 juta ton rumput laut yang beredar di pasar dunia setiap tahunnya, kontribusi Indonesia mencapai 50%. Pemasok terbesar kedua adalah Filpina dengan pangsa pasar 35%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News