Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Markus Sumartomjon
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produk hijau kini makin menarik digeluti. Salah satunya adalah biochar. Ini adalah arang yang terbentuk dari proses pemanasan biomassa. Terutama yang berasal dari limpah pertanian, seperti jerami, sekam, cangkang sawit dan yang sejenisnya.
Produk ini diklaim bermanfaat, seperti menyuburkan tanah, reklamasi tanah hingga sanggup menyimpan karbon dalam jangka panjang. Biochar juga diminati pasar global, kendati ada kontroversinya, seperti polusi yang dihasilkan saat produksi biochar. Ada yang menyebut, harga biochar bisa tembus US$ 300 per ton.
Faktor inilah yang membuat Hashim Djojohadikusumo, adik dari Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Asosiasi Biochar Indonesia International (ABII) sekaligus sebagai ketua lembaga itu belum lama ini. Menurutnya, Indonesia memiliki keunggulan sumber daya biomassa yang melimpah dan berpotensi menjadi negara adidaya biochar.
"Ini menjadi awal dari perjalanan panjang untuk membawa biochar dari laboratorium dan lahan pertanian ke kebijakan publik, pasar karbon, dan solusi perubahan iklim global," ujar Hashim saat peluncuran ABII di The Energy Building, Senin (7/7).
Hashim menambahkan, tidak banyak negara yang memiliki sumber daya biomassa sebesar Indonesia. Selain Indonesia, negara-negara tropis seperti Republik Demokratik Kongo, Brasil, dan Venezuela juga memiliki kekayaan biomassa baik dari sektor pertanian maupun hutan.
Direktur Eksekutif ABII, Phil Rickard, menambahkan biochar sebagai salah satu teknologi andalan untuk mitigasi perubahan iklim.
"Manfaat utamanya adalah meningkatkan kesuburan tanah dan daya serap air, yang tentu saja akan meningkatkan hasil panen setiap tanaman," jelasnya.
Selain itu, biochar klaimnya bisa memperbaiki struktur tanah. Selanjutnya bisa mempertahankan kelembapan, mengurangi emisi gas rumah kaca, dan membantu retensi unsur hara.
Adapun potensi ekonomi biochar di Indonesia sangat besar. Hitungannya, Indonesia bisa menghasilkan lebih dari 100 juta ton limbah pertanian (biomassa) setiap tahunnya. Pemanfaatan limbah ini menjadi biochar tidak hanya menawarkan solusi pengelolaan limbah, tetapi juga bisa meningkatkan nilai ekonomi secara signifikan.
Wakil Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Wakil Ketua ABII, Diaz Faisal Malik Hendropriyono, menyoroti peran biochar dalam upaya penurunan emisi karbon.
Seiring dengan pemanasan global yang kian terasa, biochar menjadi salah satu kunci dalam Nationally Determined Contribution (NDC) kedua Indonesia yang sedang disusun.
ABII sendiri menargetkan produksi biochar di Tanah Air bisa mencapai 1,3 juta ton tahun ini. Diharapkan produksi biochar terus naik sampai 2 juta ton di 2029
Selanjutnya: Saham Ini Beri Dividen Rp 9,5 Miliar Kepada Lo Kheng Hong, Apakah Layak Dikoleksi?
Menarik Dibaca: Ini Tips Fengshui Rumah yang Bisa Datangkan Hoki dan Rezeki di Tahun 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News