kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Pengusaha jamu minta dukungan dari Kemenperin


Senin, 17 November 2014 / 15:39 WIB
Pengusaha jamu minta dukungan dari Kemenperin
ILUSTRASI. Sering Cantengan? Kenali Gejala, Penyebab dan Cara Penanganannya


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) meminta pihaknya juga dibina di bawah Kementerian Perindustrian.

"Selama ini kami dibawah Kementerian Kesehatan. Secara standar kualitas keamanan untuk konsumen memang baik. Tapi dari segi bisnis kami belum terlalu dibina," ujar Ketua DPP Gabungan Pengusaha Jamu dan Obat Tradisional Indonesia (GP Jamu) Charles Saerang usai menjumpai Menteri Perindustrian di gedung Kemenperin, Senin (17/11).

Ia mengatakan industri perlu pembinaan karena gempuran produk impor jamu ilegal yang menekan pasar jamu pelaku industri nasional. Karena jamu itu banyak yang ilegal, Charles mengakui citra jamu di konsumen Indonesia itu masih negatif.

"Ini yang mau kami coba dorong dengan Kementerian Perindustrian. Padahal jamu itu kan warisan budaya Indonesia. Kita punya keunggulan disitu, jangan sampai kalah bersaingan dengan jamu ilegal dan malah punah," ujar Charles.

Ia meminta kepada Kemenperin untuk melakukan lobi-lobi kepada menteri-menteri teknis terkait lainnya untuk mendukung industri jamu dalam negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×