kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,45   -20,04   -2.17%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Alkindo (ALDO) naik 32,2% di kuartal III 2021 berkat kertas recycle


Rabu, 01 Desember 2021 / 16:14 WIB
Penjualan Alkindo (ALDO) naik 32,2% di kuartal III 2021 berkat kertas recycle
ILUSTRASI. Penjualan Alkindo Naratama (ALDO) naik 32,2% di kuartal III 2021 berkat kertas recycle.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO), emiten yang bergerak pada bisnis kertas dan bahan kimia yang terintegrasi, mencatat peningkatan pendapatan 33,2% year-on-year (yoy) menjadi Rp 1,04 triliun pada kuartal III 2021.

Pada periode yang sama ALDO juga meraih laba kotor sebesar Rp 215,2 miliar, naik 29,7% dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp 165,8 miliar.

Sementara, laba bersih naik 56,2% yoy menjadi Rp 53,8 miliar. Pertumbuhan Perusahaan didorong pertumbuhan dari bisnis grup kertas PT Eco Paper Indonesia (ECO) dengan 41% yoy.

Presiden Direktur ALDO H. Sutanto optimistis dapat melampaui proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada tahun 2021.

"Prospek cerah industri kertas dan pengemasan di Indonesia ditambah dengan mengeksplorasi peluang yang masih luas di industri polimer berbasis air akan menjadi pendorong utama pertumbuhan berkelanjutan di masa mendatang," tuturnya, Rabu (1/12).

Baca Juga: Alkindo Naratama (ALDO) siap dorong kinerja pada tahun depan

Hingga September 2021, sub-grup kertas tetap menjadi kontributor utama ALDO dengan kontribusi 67%, dimana 40% berasal dari ECO Paper dan 27% dari Alkindo.

Sedangkan sub-grup kimia menyumbang sisanya 33% (16% Swisstex, 17% ALFA). Sub-grup kertas telah mendominasi penjualan bersih ALDO sejak akuisisi ECO di awal tahun 2019. Sementara itu, penjualan bersih ALDO masih didominasi oleh penjualan di pasar domestik dimana 93% dihasilkan dari pasar lokal dan sisanya 7% untuk pasar ekspor.

Sutanto menambahkan, kinerja ALDO tak lepas dari peningkatan penjualan bersih ditambah dengan kemampuan ALDO dalam efisiensi biaya dan peningkatan bauran produk.

"Di masa depan, ALDO berharap pendorong utama pertumbuhan grup masih akan mengandalkan sub-grup kertas dengan fokus pada industri fast-moving consumer goods (FMCG) dan lebih mendorong kebijakan pemerintah untuk melarang kantong plastik di tengah meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menggunakan kemasan yang lebih ramah lingkungan," kata Sutanto.

Meskipun kontribusi penjualan bersih lebih besar dari sub-grup paper, sub-grup chemical ALDO yang terdiri dari PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex) dan PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA) tetap menguntungkan dan mendukung bisnis Grup akan membawa dampak positif bagi kinerja ALDO di masa depan.

Oleh karena itu, ALDO berencana melakukan peningkatan kepemilikan saham kedua anak usaha tersebut masing-masing dari 51% menjadi 99%, dengan membeli saham secara langsung dari pemegang saham lama dalam Swisstex dan ALFA dan dengan mekanisme inbreng antara saham rights issue dengan saham milik pemegang saham dalam Swisstex dan ALFA.

Rights issue ALDO sendiri secara resmi mendapat status efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 November 2021.

Pendapatan hasil rights sssue ini akan digunakan sekitar 44,91% untuk pembelian 48% saham PT Swisstex Naratama Indonesia (Swisstex). Lalu digunakan 42,93% untuk pembelian 48% saham PT Alfa Polimer Indonesia (ALFA). Serta sisanya 12,16% digunakan untuk modal kerja," imbuh Sutanto.

Baca Juga: Pendapatan Alkindo Naratama (ALDO) tumbuh 33% pada kuartal III 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×