Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cikarang Listrindo Tbk mencatatkan kinerja ciamik di sembilan bulan pertama tahun ini. Sepanjang Januari-September 2021 lalu, emiten berkode saham POWR ini mencatatkan penjualan bersih US$ 383,7 juta, naik dibanding realisasi periode sama tahun lalu yang sebesar US$ 341,8 juta.
Seturut penjualan yang naik, laba periode berjalan POWR juga ikut mendaki 36% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari US$ 48,6 juta pada sembilan bulan pertama tahun 2020 menjadi US$ 66,1 juta di periode yang sama tahun ini.
Manajemen Cikarang Listrindo menjelaskan, kinerja positif POWR hingga kuartal III-2021 ini dicapai seiring pemulihan konsumsi listrik pelanggan industri.
“Meskipun pertumbuhan konsumsi listrik pada Juli 2021 sempat terimbas akibat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat oleh pemerintah, pada bulan September 2021 konsumsi listrik pelanggan kawasan industri sudah mencapai rekor tertinggi sejak pandemi Covid-19,” jelas manajemen POWR dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, baru-baru ini.
Lebih lanjut, manajemen Cikarang Listrindo juga menyampaikan bahwa perusahaan telah berhasil mempertahankan kinerja operasional yang andal dengan faktor ketersediaan sebesar 98% dan susut daya dalam jaringan distribusi dan transmisi yang sangat rendah sebesar 0,7%.
Baca Juga: Permintaan listrik pelanggan industri Cikarang Listrindo (POWR) naik 15,2%
Adapun daya tersambung pelanggan industri pada kuartal ketiga ini meningkat 25 MVA dibandingkan akhir tahun 2020, mencatat daya tersambung tertinggi sebesar 1.165 MVA selama 27 tahun terakhir, dengan total 2.514 pelanggan industri.
“Peningkatan ini menjadi salah satu wujud kepercayaan dan optimisme yang tinggi dari pelaku industri terhadap prospek perekonomian di tahun 2021 dan ke depannya,” terang manajemen.
Cikarang Listrindo memproyeksi, industri data center akan menjadi salah satu sektor industri yang berkembang pesat ke depannya. Saat ini pun POWR telah mendukung pemain industri data center besar di Indonesia seperti PT DCI Indonesia Tbk, NTT Docomo, Princeton Digital Group dan PT Graha Teknologi Nusantara.
“Perseroan yakin secara jangka panjang industri yang baru mulai pada tahun 2019, ini akan terus berkembang dan bertumbuh terus di masa depan,” pungkas perusahaan.
Selanjutnya: BRI catatkan fee based income tumbuh 8,3% hingga kuartal III-2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News