Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari
Menimbang kondisi ini, CAKK memutuskan untuk memfokuskan upayanya agar arus kas perusahaan tetap terjaga. Juli pun belum merinci secara detail apa saja strategi yang akan dilakukan perusahaan untuk menjaga arus kasnya.
Yang pasti, upaya ini sudah mulai dilakukan dengan cara menghentikan kegiatan produksi untuk sementara mulai April 2020 lalu. Selain dilakukan sebagai bentuk dukungan atas himbauan penutupan kegiatan usaha sementara yang dikeluarkan oleh pemerintah Kabupaten Karawang, keputusan ini juga bertujuan untuk menjaga arus perusahaan.
"Kalau tetap produksi akan menggerus cashflow,” lanjut Juli.
Baca Juga: Pabrik stop beroperasi, Cahayaputra Asa Keramik masih hitung efeknya ke kinerja
Selain menjaga arus kas, CAKK juga akan fokus mengawal pengiriman dan instalasi mesin-mesin baru dari luar negeri untuk meningkatkan marjin. Sejauh ini, sebagian mesin sudah dikirim dan memasuki pabrik. Harapannya, mesin baru akan sudah dapat beroperasi komersial dan berkontribusi meningkatkan marjin CAKK di kuartal III-2020.
Berdasarkan laporan keuangan interim CAKK, pada kuartal I-2020, kas dan bank CAKK tercatat Rp 1,75 miliar. Posisi ini turun 33,97% dibanding kas dan bank awal periode tahun 2020 yang tercatat sebesar Rp 2,66 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News