Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - TANGERANG. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mencatatkan penjualan emas di sepanjang 2022 mencapai 33,7 ton emas. Realisasi ini membuat ANTM kembali memecahkan rekor penjualan emas tertinggi sepanjang masa yang sebelumnya diraih pada 2021 di mana pihaknya menjual 28.28 ton emas.
General Manager Unit Bisnis Logam Mulia, PT Aneka Tambang (Antam), Purwanto menjelaskan tahun lalu pihaknya menargetkan penjualan 27,1 ton emas, tetapi realisasinya 33,7 ton emas dalam setahun. Penjualan ini didukung penjualan daring maupun luring dari 15 butik emas Antam.
"Sesuai data di tahun lalu kami memecah rekor sepanjang masa," ujarnya saat peresmian pembukaan butik di Tangerang, Senin (2/1).
Purwanto menjelaskan lebih lanjut, penjualan emas tertinggi sepanjang masa di tahun lalu karena didorong oleh beberapa faktor.
Baca Juga: Aneka Tambang (ANTM) Buka Butik Emas di Gading Serpong Tangerang
Pertama, emas menjadi pilihan aset lindung nilai bagi masyarakat. Artinya, lanjut Purwanto, emas benar-benar bisa melindungi harta dari inflasi.
"Kondisi ekonomi seperti ini membuat masyarakat tertarik menanamkan investasi dalam bentuk emas," ujarnya.
Kedua, kesadaran masyarakat untuk berinvestasi lebih besar saat ini. Adapun Antam memberikan kemudahan kepada masyarakat untuk membeli produk emas di 15 gerai yang ada. Di sisi lain, perkembangan teknologi untuk membeli emas lebih luas, bisa diakses melalui daring (online).
"Untuk membeli emas kita tidak perlu lagi mendatangi butik. Jual pun tidak perlu mendatangi butik bisa melalui online, jadi investasi emas jadi lebih mudah dan menarik," terangnya.
Selain itu pihaknya bermitra dengan beberapa perbankan di wilayah di Indonesia yang membantu transaksi jual beli emas sehingga secara tidak langsung aktivitas tersebut menjadi media promosi. Melalui kemitraan ini, Purwanto bilang, masyarakat lebih dimudahkan dalam transaksi.
Senior Manager Sales & Marketing Antam, Yudi Hermansyah menjelaskan, isu resesi global yang bergulir akan terjadi di tahun ini juga menjadi pemicu permintaan emas di 2022.
"Ketika kondisi ekonomi global kurang bagus maka investor mengalihkan investasinya ke emas sehingga resesi dan ketidakstabilan geopolitik perang akan meningkatkan permintaan emas," ujarnya dalam kesempatan yang sama.
Lantas, jika di tahun ini isu resesi global berlanjut, Yudi yakin, permintaan emas akan semakin tinggi lagi.
Adapun dari total penjualan 33,7 juta ton emas di sepanjang 2022, wilayah Jabodetabek berkontribusi paling dominan. Yudi menyebut, kontribusinya hingga 70% dari penjualan.
Hingga kuartal III 2022, ANTM mencatatkan kinerja positif dengan membukukan laba bersih periode berjalan Rp 2,63 triliun. Laba emiten BUMN ini tumbuh 54% dari periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 1,71 triliun. Laba bersih per saham dasar ANTM naik menjadi Rp 109,31 dari sebelumnya Rp 71.18.
Kenaikan laba bersih ANTM sejalan dengan kenaikan pendapatan. Emiten pertambangan ini mencatatkan nilai penjualan Rp 33,68 triliun, tumbuh 27% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 26,48 triliun.
Produk emas menjadi kontributor terbesar penjualan dengan proporsi 70% terhadap total penjualan ANTM. Nilai penjualan emas ANTM mencapai Rp 23,53 triliun.
Kedua adalah feronikel sebesar Rp 4,91 triliun atau 15% dari total penjualan konsolidasian ANTM. Pada posisi ketiga, ada penjualan bijih nikel dengan kontribusi penjualan Rp 3,56 triliun.
Sementara, penjualan Bauksit dan Alumina mencapai Rp 1,44 triliun atau tumbuh 50% secara tahunan dari periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 959,24 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News