kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penjualan Indoferro masih dalam perundingan bank


Minggu, 13 Agustus 2017 / 18:08 WIB
Penjualan Indoferro masih dalam perundingan bank


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - Mengenai rencana perusahaan tambang asal Rusia, yakni Blackspace yang siap mengakuisisi PT Indoferro anak usaha dari Growt Stell Group (GSG), Direktur Pengembangan Bisnis Indoferro, Jonatan Handojo menyatakan bahwa pihak bank belum selesai melakukan perundingan.

"Perundingan dengan bank belum tuntas kok, ngawur itu info akuisisinya. Saya tahu siapa yang menyebarkan issue itu," kata Jonatan kepada KONTAN, Minggu (13/10).

Ia membebeberkan bahwa pihak Blackspace merasa jengkel karena namanya merasa dicatut oleh media lantaran dianggap terkena imbas dari terbitnya Peraturan Menteri (Permen) No. 6/2017 tentang Tata Cara dan Persyaratan Pemberian Rekomendasi Pelaksanaan Penjualan Mineral ke Luar Negeri Hasil Pengolahan dan Pemurnian.

"Dia jengkel dengan saya karena berita-berita tentang smelter yang rugi karena ekspor mentah dibuka. Ada media yang menulis nama Blackspace, marah dia lalu muncul issue akuisisi ini. Orang itu juga berseberangan dengan visi kami karena dia trader nickel ore," tandasnya.

Asal tahu saja, kabar dijualnya Indoferro diketahui karena smelter yang dimiliki sudah tidak lagi beroperasi karena merugi akibat keran ekspor mineral mentah dibuka. Dari itu, pihak dari Growth Steel Group sudah menyerahkan seluruh aset Indoferro kepada bank.

Rencana penjualan Indoferro disambut oleh perusahaan pertambangan asal Rusia, yakni Blackspace yang siap mengakuisi Indoferro. Direktur Blackspace, Yosef Paskananda membenarkan bahwa pihaknya akan mengakuisisi Indoferro yang saat ini memiliki fasilitas pemurnian mineral (smelter) Nickel Pig Iron (NPI) di Cilegon, Banten, Jawa Barat, berkapasitas 500.000 ton per tahun.

"Sedang ada due diligence antara kedua belah pihak, sudah ada pembahasan beberapa kali. Sekarang ini kita sedang meminta untuk mengevaluasi datanya dulu," kata Yosef kepada KONTAN, Jumat (9/10).

Sayangnya Yosef enggan membeberkan kapan akuisisi itu akan diselesaikan. Juga, ia masih enggan membeberkan berapa uang yang akan digelontorkan untuk akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×