kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Kabelindo Murni (KBLM) baru mencapai 40% dari target tahun ini


Rabu, 31 Juli 2019 / 05:00 WIB
Penjualan Kabelindo Murni (KBLM) baru mencapai 40% dari target tahun ini


Reporter: Kenia Intan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kabelindo Murni Tbk (KBLM) mencatatkan kinerja yang positif sepanjang semester I tahun 2019. Kendati kinerja tersebut masih belum sesuai target yang ditetapkan.

"Kinerja sampai Juni belum mencapai target, baru sekitar 40% atau sebesar Rp 501 miliar," kata Direktur Kabelindo Murni Petrus Nugroho kepada Kontan.co.id, Selasa (30/7).

Baca Juga: Tahun ini, Kabelindo Murni (KBLM) gantungkan pendapatan dari sektor swasta

Menurut catatan Kontan.co.id, target pendapatan  KBLM hingga akhir tahun dipatok meningkat 20% dari tahun 2018. Adapun di tahun 2018 perusahaan mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,24 triliun.

Meski target semester satu tidak tercapai, KBLM tetap optimistis akan memenuhi targetnya di akhir tahun. Optimisme ini didorong oleh kondisi politik yang mendingin dan kegiatan ekonomi yang mulai kembali bergerak.

Tidak ketinggalan, tender baru dengan PLN di semester II menjadi faktor pendorong lainnya. KBLM akan menyuplai kabel tipe konduktor kepada PLN.

Baca Juga: Valuasi yang minim dan likuiditas rendah, investor tak melirik saham emiten kabel

Pada tahun ini, KBLM lebih mengandalkan penjualan kabel-kabel low votage. Kabel jenis ini lebih banyak diserap oleh sektor-sektor swasta. Sebesar 65%  atau setara Rp 175,26 miliar dari penjualan kabel KBLM didominasi oleh penjualan kabel low votage.

Melihat potensi ini, di semester II KBLM akan fokus melakukan penetrasi ke pasar swasta. Di samping itu, KBLM juga akan melanjutkan program investasi mesin baru untuk kabel low votage wire cable

Sekadar informasi, KBLM akan menambah kapasitas produk kabel low voltage menjadi 800 ton. Alokasi belanja modal yang sebesar Rp 20 miliar seluruhnya akan dimanfaatkan untuk menambah mesin produksi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×