kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Listrik PLN Naik 5,77% di Tahun 2021


Kamis, 27 Januari 2022 / 18:16 WIB
Penjualan Listrik PLN Naik 5,77% di Tahun 2021
ILUSTRASI. penjualan listrik PLN naik 5,77% menjadi 257.634 Giga Watt hour (GWh) di 2021


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) mencatatkan kenaikan penjualan listrik sebesar 5,77% pada tahun 2021.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan CSR PLN Agung Murdifi mengungkapkan, penjualan listrik tahun 2021 mencapai 257.634 Giga Watt hour (GWh). Adapun, penjualan listrik pada tahun 2020 sebesar 243.583 GWh.

Agung menjelaskan, kenaikan ini sejalan dengan kesuksesan sejumlah program PLN untuk menggenjot penjualan listrik serta menjadi tanda pulihnya perekonomian nasional.

"Kenaikan penjualan listrik ini merupakan bukti perekonomian Indonesia mulai pulih di tengah pandemi Covid-19," kata Agung dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (27/1).

Agung melanjutkan, di tengah lesunya perekonomian akibat pandemi, PLN melaksanakan sejumlah program untuk menggenjot penjualan listrik, seperti promo tambah daya dan diskon penyambungan baru.

Baca Juga: Ada Rencana Kenaikan Tarif Listrik Nonsubsidi, Ini Penjelasan Dirut PLN

PLN juga mendorong penerapan gaya hidup dengan menggunakan peralatan berbasis listrik dalam kehidupan sehari-hari atau electrifying lifestyle, seperti mendorong ekosistem kendaraan listrik berbasis baterai dan penggunaan kompor induksi.

Selain itu, PLN juga terus mencari peluang pasar baru, seperti di sektor pertanian, peternakan, perkebunan, dan perikanan serta kelautan melalui program electrifying agriculture dan electrifying marine.

Alhasil sepanjang 2021, PLN telah berhasil menambah 3,5 juta pelanggan baru menjadi 82,5 juta pelanggan.

"Seluruh program ini terbukti mampu membantu pelanggan menjadi lebih produktif dan efisien sehingga kesejahteraan mereka bisa meningkat," terang Agung.

Menurut Agung, pencapaian positif ini merupakan hasil dari sejumlah langkah inovasi dan efisiensi yang dijalankan perusahaan melalui program transformasi PLN. Sehingga membuat PLN berhasil meningkatkan penjualan tenaga listrik dan menjaga Beban Pokok Penyediaan (BPP) tetap stabil.

Kinerja yang baik dari sisi finansial tersebut tidak terlepas dari dukungan infrastruktur yang semakin baik dan pasokan listrik yang semakin andal. Pada 2021, kapasitas pembangkit bertambah sebesar 1.332 megawatt (MW), sedangkan aset transmisi PLN tumbuh 46,23% yoy menjadi 3.473 kilometer sirkuit (kms) hingga akhir 2021.

Selain itu, kapasitas Gardu Induk PLN juga meningkat 5,33% yoy menjadi 5.930 Mega Volt Ampere (MVA) hingga akhir 2021.

Baca Juga: Punya Utang Rp 430 Triliun, Ini Penjelasan Dirut PLN

Sementara untuk trafo distribusi, PLN mencatatkan pertumbuhan 11,11% yoy menjadi 2.785 MVA pada 2021.

Pembangunan infrastruktur tersebut menunjang perluasan pasokan listrik ke pelanggan. Sehingga daya tersambung hingga akhir 2021 sebesar 8.888 MVA atau meningkat 34,65% dibanding pada 2020 sebesar 6.601 MVA.

"Pembangunan dan peremajaan infrastruktur kelistrikan ini merupakan wujud pelaksanaan komitmen PLN dalam meningkatkan layanan, sehingga membuka peluang untuk menambah pelanggan baru," imbuh Agung.

Peningkatan layanan tidak hanya tentang menyediakan pasokan listrik, PLN juga memberikan kemudahan pelanggannya untuk memanfaatkan fasilitas yang telah disediakan lewat PLN Mobile.

Superapps yang diluncurkan pada 18 Desember 2020 ini merupakan salah satu terobosan penting dalam bisnis model PLN saat ini.

PLN Mobile menjawab tantangan zaman yang menuntut kecepatan, kemudahan dan efisiensi dalam genggaman tangan pelanggan. Hingga saat ini, tercatat sudah lebih dari 16 juta pengguna yang terdaftar pada superapps PLN Mobile dengan tingkat kepuasan 4,9 dari skala 5.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×