kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Punya Utang Rp 430 Triliun, Ini Penjelasan Dirut PLN


Rabu, 26 Januari 2022 / 15:42 WIB
Punya Utang Rp 430 Triliun, Ini Penjelasan Dirut PLN
ILUSTRASI. RUPS PLN telah menetapkan Darmawan Prasodjo sebagai Direktur Utama PLN menggantikan Zulkifli Zaini. Surat Keputusan RUPS tersebut disampaikan Menteri BUMN Erick Thohir di Kantor Pusat PLN di Jakarta dan berlaku sejak 6 Desember 2021.


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT PLN (Persero) mencatat utang perseroan saat ini berkisar Rp 430 triliun. Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, nilai utang yang besar itu sebenarnya sudah membaik dari posisi di awal tahun lalu yang berkisar Rp 450 triliun. 

"Kami memiliki utang yang cukup besar Rp 450 triliun di awal tahun lalu. Kemudian selama setahun kami berhasil mengurangi utang kami sebesar Rp 32 triliun. Sehingga interest bearing debt di awal tahun ini (2022) turun dari Rp 450 triliun menjadi Rp 430-an triliun," ujarnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VII DPR RI, Rabu (26/1/2022). 

Darmawan menyatakan, penurunan jumlah utang itu sekaligus menunjukkan upaya PLN dalam memulihkan kinerja keuangan meski di tengah tekanan pandemi Covid-19. 

Ia bilang, perbaikan itu tak lepas dari langkah PLN melakukan efisiensi operasional dan investasi. Kementerian BUMN selaku pemegang saham pun mengarahkan PLN untuk ke depannya mengurangi belanja modal (capital expenditure/capex). 

Baca Juga: PLN Pastikan Pasokan Batubara untuk Februari Dalam Kondisi Aman

Meski demikian, perusahaan ketenagalistrikan berpelat merah itu, tetap diminta untuk mengembangkan energi baru terbarukan (EBT) dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang baru. Artinya akan dibutuhkan modal yang besar untuk pengembangannya. 

Namun Darmawan memastikan, PLN akan berkolaborasi baik dari sisi kebijakan, teknis, bisnis, dan operasional dengan pihak terkait untuk mendorong keberlanjutan bisnis yang sedang dikerjakan. 

"Oleh karena itu, tentu saja kami akan menekankan bagaimana PLN bisa kolaborasi, baik secara kebijakan, bisnis, teknis, operasional dan lainnya," kata Darmawan. 

6 program fokus utama PLN 

Ia menjelaskan, secara keseluruhan ada enam program yang akan menjadi fokus utama PLN di sepanjang 2022. Terdiri dari melanjutkan efisiensi operasi dan investasi, serta melakukan perbaikan revenue model dan meningkatkan electrifying lifestyle. 

Baca Juga: Saham Mana Saja yang Prospek di Tahun Macan Air? Ini Ulasannya

Kemudian mengembangkan environmental, social & governance (ESG) dan transisi energi, menata struktur korporasi dan unlock value portofolio bisnis, meningkatkan penjualan kWh dan beyond kWh, serta mengembangkan digitalisasi dan sistem manajemen untuk akselerasi transformasi. 

"Jadi (dengan sistem digitalisasi) bisnis yang kompleks dan berbelit-belit yang bikin ekosistem tidak berjalan dengan baik, itu kita bongkar, kita ringkas," kata dia. 

"Kami juga membangun sistem manajemen untuk mengakselerasi transformasi. Jadi di sini bukan hanya sistem teknologi dan digitalnya, tetapi juga human resource-nya, bisnis prosesnya, kulturnya kita ubah," pungkas Darmawan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PLN Punya Utang Rp 430 Triliun ",
Penulis : Yohana Artha Uly
Editor : Aprillia Ika

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×