Penjualan Mobil Toyota Turun Hingga Mei 2024, Ini Penyebabnya

Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Toyota Astra Motor (TAM) mengalami penurunan penjualan mobil yang sejalan dengan tren pasar otomotif nasional.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan ritel (dealer ke konsumen) Toyota turun 10,80% year on year (YoY) menjadi 116.621 unit pada Januari-Mei 2024. Penjualan ritel mobil nasional juga merosot 14,4% yoy menjadi 361.698 unit pada periode yang sama.

Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy mengatakan, penurunan penjualan Toyota disebabkan oleh kondisi ekonomi makro yang belum stabil di mana suku bunga acuan masih terbilang cukup tinggi dibandingkan periode sebelumnya.

"Alhasil, proses pengajuan leasing menjadi lebih ketat," kata dia, Senin (10/6).

Walau begitu, secercah harapan muncul bagi Toyota. Ini mengingat penjualan ritel bulanan Toyota tumbuh positif. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Nasional Kontraksi di Tengah Daya Beli yang Menipis

Pada Mei 2024, Toyota membukukan penjualan ritel sebanyak 24.047 unit atau tumbuh sekitar 23% dibandingkan realisasi bulan April 2024 yakni 19.577 unit. Hal yang sama juga terjadi pada pasar otomotif, di mana penjualan ritel mobil nasional naik 23% secara bulanan menjadi 72.137 unit pada Mei 2024.

"Semoga ini menjadi sinyal positif untuk perkembangan berikutnya," tutur Anton.

Sejauh ini, model-model yang menjadi primadona bagi Toyota masih berasal dari segmen mobil keluarga seperti Avanza, Veloz, dan Kijang Innova. Selain itu, segmen SUV seperti Rush dan Yaris Cross, serta segmen LCGC seperti Agya dan Calya tetap menjadi kontributor utama penjualan Toyota.

Untuk mengangkat penjualan, Toyota sudah menyiapkan berbagai inovasi model-model baru serta program dan layanan yang dapat memberikan banyak manfaat untuk para konsumen pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News