kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penjualan sepeda motor Juni anjlok 10%


Senin, 09 Juli 2012 / 09:00 WIB
Penjualan sepeda motor Juni anjlok 10%
ILUSTRASI. Daftar iPhone dan iPad jadul yang kebagian udate iOS 12 terbaru, ini cara updatenya


Reporter: Arif Wicaksono | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Lampu kuning mulai menyala di industri sepeda motor nasional. Lihat saja penjualan sepeda motor pada Juni lalu yang melorot cukup dalam dibanding periode yang sama di tahun lalu. Biang kerok turunnya penjualan ini, apalagi kalau bukan kenaikan uang muka kredit.

Asosiasi Industri Sepeda Motor (AISI) mencatat, penjualan sepeda motor Juni kemarin cuma 550.468 unit, anjlok 10% dari penjualan Mei yang mencapai 611.251 unit. Penjualan pada Mei lalu pun sudah terkoreksi 1% dari penjualan April.

Sigit Kumala, Ketua Bidang Komersil AISI memastikan, merosotnya penjualan sepeda motor pada bulan lalu akibat penerapan aturan uang muka kredit sepeda motor minimal sebesar 20%-25% sejak 14 Juni lalu. "Kenaikan uang muka kredit berdampak besar terhadap pasar sepeda motor nasional," ujarnya kepada KONTAN, Minggu (8/7).

Data AISI menyebutkan, penjualan sepeda motor periode Januari-Juni 2012 mencapai angka 3.710.904 unit, turun 8,5% dari periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 4.056.075 unit. Untuk penjualan Juni, Honda masih menjadi pemimpin pasar dengan menguasai 56% pasar sepeda motor nasional.

Sepanjang Juni itu, Honda berhasil melego sebanyak 332.272 unit. Yamaha di nomor dua dengan penjualan 167.661 unit atau 35% dari pangsa pasar sepeda motor. Di urutan ketiga adalah Suzuki dengan menorehkan penjualan sebesar 36.532 unit.

Selain kenaikan uang muka, menurut Sigit, penurunan penjualan sepeda motor nasional ini juga dipicu menurunnya daya beli masyarakat di luar Jawa, seperti Sumatera dan Sulawesi. Maklum sebagian masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai petani kebun, dengan komoditas utama karet, sawit dan kakao yang saat ini harganya turun.

Meski penjualan Juni turun, Sigit berharap, penjualan pada Juli ini bisa melaju lagi, apalagi menjelang Lebaran nanti. "Biasanya menjelang Lebaran penjualan sepeda motor naik. Namun masih belum bisa dipastikan," jelasnya.

AISI hanya menargetkan penjualan sepeda motor sampai akhir tahun ini sekitar 6,4 juta - 6,5 juta unit. Tahun lalu penjualan sepeda motor mencapai 8 juta unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×