kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Tempo Scan Pacific (TSPC) tumbuh, tapi kok labanya turun?


Senin, 16 Desember 2019 / 20:03 WIB
Penjualan Tempo Scan Pacific (TSPC) tumbuh, tapi kok labanya turun?
ILUSTRASI. Gedung tempo scan di jalan Rasuna Said Jakarta Selatan. PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) membukukan penjualan tumbuh hingga 10,1% year on year (yoy) menjadi Rp 8,17 triliun. Pho KONTAN/Achmad Fauzie/29/01/2015


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten Fast Moving Consumer Goods (FMCG) PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC) membukukan penjualan tumbuh hingga 10,1% year on year (yoy) menjadi Rp 8,17 triliun. Kendati penjualan naik, laba perusahaan ini justru turun 1,3% yoy menjadi Rp 416,47 miliar di akhir September 2019. 

Wakil Presiden Direktur Tempo Scan Pacific, I Made Dharma Wijaya menjelaskan tertekannya laba di kuartal ketiga 2019 karena hampir seluruh beban yang ada naik. "Salah satu yang besar adalah beban keuangan yang naik hingga 84% yoy menjadi Rp 35,69 miliar," jelasnya saat paparan publik di Jakarta, Senin (16/12). 

Baca Juga: Luhut dan rombongan bertemu Putera Mahkota Uni Emirat Arab bahas investasi

Tumbuhnya beban keuangan sejalan dengan  peningkatan pinjaman untuk membiayai pengeluaran modal serta kebutuhan modal kerja.

Adapun total beban usaha yang dibukukan TSPC di kuartal tiga 2019 ini tumbuh 11,4% atau sebesar Rp 2,3 triliun. Beban penjualan tercatat paling besar yakni 10,3% atau Rp 1,93 triliun.  

Akibat turunnya laba bersih, margin laba bersih menjadi 5,1% atau lebih rendah jika dibandingkan dengan margin laba bersih di periode yang sama di tahun lalu yang sebesar 5,7%. 

I Made menjelaskan lebih lanjut, di sisi lain EBITDA Tempo Scan Pacific masih tumbuh  sebesar 3,9% atau menjadi Rp 697,5 miliar. Kendati naik, marjin EBITDA sebesar 8,5% atau sedikit lebih rendah dibandingkan dengan margin EBITDA tahun lalu yang 9%.

Baca Juga: Pasar meningkat, Vivo akan meningkatkan produksi smartphone di Indonesia

Nah kalau melihat penjualannya, TSPC mampu membukukan pertumbuhan pendapatan double digit sebesar 10% yoy menjadi Rp 8,17 triliun. I Made menjelaskan tiga divisi utama yakni Farma, Consumen Products and Cosmetic (CPC), dan distribusi menguat. 

Hingga akhir September 2019, TSPC telah menyerap belanja modal sebesar Rp 245,3 miliar. Alokasi paling banyak adalah untuk memenuhi kebutuhan mesin dan peralatan sebesar Rp 90,7 miliar.

Kemudian disusul oleh kebutuhan tanah, bangunan, dan instalasi sebesar Rp 86,5 miliar. Sisanya, Rp 43,8 miliar untuk kebutuhan peralatan kantor dan komputer serta Rp 24,3 miliar untuk kendaraan. 

Baca Juga: Dorong efisiensi, 15 pabrik Danone-Aqua borong penghargaan Industri Hijau 2019

I Made menjelaskan salah satu strategi yang akan dilakukan perusahaan adalah melakukan efisiensi dan produktivitas manufaktur. Dia bilang, salah satu upaya yang akan dilakukan di segmen pabrikan adalah meningkatkan overall equipment demikian juga halnya dengan segmentasi bisnis yang akan terus dilengkapi dengan teknologi terkini. 

Strategi lainnya adalah fokus pada brand equity yang dimiliki saat ini di mana kontribusi internal sekitar 60%. "Ke depannya Tempo Scan akan menguatkan dan fokus mengembangkan brand equity yang ada untuk mendorong kinerja perusahaan ke depan," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×