kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.175.000   4.000   0,18%
  • USD/IDR 16.788   20,00   0,12%
  • IDX 8.079   38,79   0,48%
  • KOMPAS100 1.119   4,83   0,43%
  • LQ45 800   4,01   0,50%
  • ISSI 281   1,80   0,64%
  • IDX30 420   2,23   0,53%
  • IDXHIDIV20 480   0,26   0,05%
  • IDX80 123   0,98   0,80%
  • IDXV30 134   0,59   0,44%
  • IDXQ30 133   0,30   0,22%

Penjualan Turun 4,1% di 2021, Supra Boga Lestari (RANC) Ungkap Faktor Pendorongnya


Selasa, 31 Mei 2022 / 15:12 WIB
Penjualan Turun 4,1% di 2021, Supra Boga Lestari (RANC) Ungkap Faktor Pendorongnya
ILUSTRASI. Supra Boga Lestari. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) berhasil mencatatkan pendapatan bersih konsolidasian tahun 2021 sebesar Rp 2,89 triliun. Namun jumlah itu turun 4,1% dibandingkan tahun 2020 yang mencapai Rp 3,01 triliun. 

Sementara, laba  bersih konsolidasian yang tercatat di sepanjang 2021 mencapai sebesar Rp 9,8 miliar atau menurun 86,8%. Padahal, di tahun 2020, laba bersih RANC mencapai Rp 76 miliar. 

Direktur Utama RANC, Meshvara Kanjaya mengungkapkan, penurunan laba bersih RANC terjadi lantaran banyaknya pembukaan toko-toko baru yang di lakukan tahun 2021. Sebab pembukaan gerai tersebut masih membutuhkan waktu untuk bertumbuh dan memberikan kontribusi.

Baca Juga: Supra Boga Lestari Bidik Pendapatan Bersih Tumbuh 21,2% di 2022, Ini Strateginya

Sebagai informasi, di sepanjang tahun 2021 telah memberikan tantangan dan peluang pada pertumbuhan RANC dengan membuka sebanyak 19 toko baru. 

“Sehingga pendapatan toko baru masih minimal karena kami banyak membuka gerai baru dipenghujung tahun sehingga biaya-biaya untuk toko baru sudah dikeluarkan penuh. Hal ini turut berdampak pada penurunan laba tahun berjalan Perseroan sebanyak 86,6%,” jelasnya dalam paparan Public Expose secara virtual, Selasa (31/5). 

Beberapa gerai baru yang di buka tahun lalu berlokasi di Jabodetabek, Malang, Gresik, Balikpapan dan  Samarinda, termasuk meluncurkan brand supermarket baru yaitu “Farmers Family by Farmers  Market”.

Di samping itu, faktor lain yang mendorong penurunan pendapatan tahun lalu yakni adanya dampak pandemi Covid-19 varian Delta. Di mana pelanggan kembali mengalami panic buying.

“Tahun awal pandemi, dengan penerapan PSBB/PPKM, dimana usaha Perseroan merupakan sektor usaha esensial yang diwajibkan untuk buka. Kemudian sempat terjadi panic buying pada awal PSBB/PPKM,” ungkap dia. 

 

Meski demikian, RANC tetap optimis industri ritel masih menjadi sektor yang menjanjikan di tahun 2022 ini. Lewat kolaborasinya dengan Blibli, RANC akan melanjutkan strategi pengembangan usaha termasuk  dengan pengembangan solusi digital guna mempercepat dan memperkuat omni channel dan  berfokus pada tercapainya pertumbuhan kinerja yang berkesinambungan. 

“Selain itu, kami juga  berkomitmen untuk senantiasa meningkatkan kualitas produk dan pelayanan kepada pelanggan setia kami,” tutup Meshvara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×