Reporter: Muhammad Julian | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga bulan pertama tampaknya menjadi periode yang menantang bagi PT Selamat Sempurna Tbk. Sepanjang Januari - Maret 2020 lalu, emiten komponen otomotif berkode saham SMSM hanya mencatatkan penjualan neto sebesar Rp 803,05 miliar.
Realisasi tersebut turun 9,85% dibanding penjualan neto periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 890,85 miliar.
Lidiana Widjojo, Corporate Secretary SMSM mengatakan penurunan pada kinerja topline salah satunya dipicu oleh turunnya penjualan ekspor produk-produk penyaring atawa filter ke negara-negara seperti Malaysia, Jepang, dan Singapura.
Penurunan penjualan ekspor ke negara-negara ini bervariasi, yakni sekitar 25%-30% dibanding periode sama tahun lalu.
Dugaan Lidiana, hal ini dipengaruhi kalkulasi bisnis distributor pasar ekspor selaku pihak ketiga akan proyeksi iklim bisnis di tengah pandemi corona (Covid-19).
“Mungkin karena distributor juga wait and see kondisi, karena mereka kan jual lagi ke customer mereka,” kata Lidiana saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (29/6).
Baca Juga: Pendapatan Selamat Sempurna (SMSM) turun 9,85% pada kuartal I 2020
Mengintip laporan keuangan interim perusahaan, penjualan luar negeri turun 12,48% secara tahunan atau year-on-year (yoy)menjadi Rp 510,10 miliar di kuartal I 2020. Sementara itu penjualan di pasar lokal turun 4,88% yoy menjadi Rp 292,95 miliar di kuartal I 2020.
Seturut penurunan penjualan neto, beban pokok penjualan SMSM ikut turun 10,58% yoy menjadi Rp 559,03 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban pokok penjualan SMSM tercatat sebesar Rp 625,24 miliar di kuartal I 2019.
Berikutnya, penurunan juga terjadi pada beban penjualan yang turun 1,82% yoy menjadi Rp 50,55 miliar di kuartal I 2020. Sebelumnya, beban penjualan SMSM tercatat sebesar Rp 51,49 miliar di kuartal I 2019.
Meski begitu, SMSM juga membukukan kenaikan pada sejumlah pos beban. Beban umum dan administrasi misalnya, tercatat naik 7,30% yoy dari semula Rp 37,29 miliar di kuartal i 2019 menjadi Rp 40,02 miliar pada kuartal I 2020.
Selanjutnya, kenaikan juga dijumpai pada beban operasi meroket yang dari Rp 9,27 miliar di kuartal I 2019 menjadi Rp 114,21 miliar di kuartal I 2020.
Baca Juga: Selamat Sempurna (SMSM) kantongi dividen Rp 22,55 miliar dari anak usaha
Alhasil, penurunan pada sisi bottom line menjadi tidak terhindarkan. Setelah penjualan neto dikurangi beban pokok penjualan, beban penjualan, serta beban-beban lainnya, SMSM hanya mengempit laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 115 miliar di kuartal I 2020.
Realisasi ini turun 8,06% dibanding laba bersih SMSM di kuartal I 2019 yang mencapai Rp 125,08 miliar. Per 31 Maret 2020 lalu, aset SMSM tercatat sebesar Rp 3,49 triliun. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 2,60 triliun dan liabilitas sebesar Rp 897,71 miliar.
Sementara itu, kas dan setara kas akhir periode tercatat sebesar Rp 457,15 miliar per 31 Maret 2020. Angka ini naik 89,89% dibanding kas dan setara kas awal tahun buku 2020 yang tercatat sebesar Rp 240,74 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News