kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan United Family Food (Unifam) meningkat 18% pada 2020


Kamis, 25 Februari 2021 / 19:36 WIB
Penjualan United Family Food (Unifam) meningkat 18% pada 2020
ILUSTRASI. Produk kudapan United Family Food (Unifam).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Berdasarkan riset Kantar, industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) mencatatkan penurunan penjualan sepanjang 2020. Kendati begitu, PT United Family Food (Unifam) klaim berhasil mencatatkan pertumbuhan penjualan sepanjang 2020.

COO United Family Food, Wisnu Pramuji menyebutkan saat ini pemasar tidak bisa melakukan bisnis dengan cara lama. Harus ada pembaruan strategi marketing agar maksimalkan pendapatan perusahaan saat terjadi krisis. Oleh karena itu, pemasar harus tahu apa yang diinginkan oleh konsumen saat memasuki kenormalan baru.

“Memasuki masa kenormalan baru, kami tahu bahwa perilaku konsumen telah berubah. Perusahaan kemudian harus agile dan fleksibel untuk menangkap peluang dari perubahan konsumen sehingga dapat menciptakan strategi pemasaran yang relevan,” kata Wisnu dalam event virtual Marketeers Hangout 2021, Kamis (25/2).

Selama pandemi, Unifam sendiri menyusun ulang strategi pemasaran mereka. Tidak lagi menggunakan left-brained marketing, tapi kini berfokus dengan right-brained marketing. “Kreativitas dan inovasi harus menjadi yang utama ketika terjadi krisis. Namun, keduanya juga harus didukung dengan customer insight,” lanjutnya.

Baca Juga: United Family Food (Unifam) catatkan pertumbuhan penjualan 18% di tahun 2020

Wisnu memaparkan, berdasarkan data Kanter, sektor ini mengalami penurunan bisnis secara value sebesar 6%. Kemudian, kuartal IV-2020 mulai bergerak naik secara kuartalan dibandingkan kuartal III menjadi 8%.

Oleh sebab itu, benar jika sektor ini dikatakan mulai mengalami pemulihan. Namun, ia menegaskan realisasi tersebut masih di bawah realisasi 2019. "Secara keseluruhan, situasi FMCG di tahun lalu memang tidak bagus. Uniknya, kami menjadi anomali karena omzet tumbuh 18%," katanya.

Menurutnya, pertumbuhan itu selaras dengan keberhasilan strategi yang diterapkan perusahaan. Ia mengungkapkan strategi yang diterapkan pertama dengan menganalisa perubahan kebiasaan konsumen. Sebabnya, dari sana pihaknya dapat mengidentifikasi produk yang menjadi sumber pertumbuhannya sehingga perusahaan bisa mengantisipasi perubahan kebiasaan konsumen.

Selain itu, pihaknya juga fokus pada health and well being karena berkaitan dengan produknya yaitu makanan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan membuat 'new campaign' dengan fokus pada kesehatan produknya.

Baca Juga: United Family Food kirim bantuan produk makanan bagi korban banjir Kalimantan Selatan




TERBARU

[X]
×