kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penuh tantangan, Sky Energy Indonesia (JSKY) berniat ubah target kinerja tahun Ini


Kamis, 28 Mei 2020 / 16:00 WIB
Penuh tantangan, Sky Energy Indonesia (JSKY) berniat ubah target kinerja tahun Ini
ILUSTRASI. Panel Surya dari PT Sky Energy Indonesia Tbk


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan yang bergerak di industri panel surya dan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY) berupaya mempertahankan kelangsungan bisnisnya di sisa tahun ini, meskipun diterpa tantangan wabah virus corona.

Sebagai catatan, JSKY membukukan penurunan pendapatan sebesar 9,87% (yoy) menjadi Rp 382,76 miliar di tahun 2019. Di saat yang sama, laba bersih perusahaan ini turun 40,97% (yoy) menjadi Rp 13,99 miliar.

Chief Comercial Officer Sky Energy Indonesia Kurniadi Widyanta mengaku, hasil kinerja JSKY di tahun lalu lebih dipengaruhi adanya pembenahan yang dilakukan oleh manajemen perusahaan tersebut.

Baca Juga: Penjualan turun, kinerja Sky Energy Indonesia (JSKY) kurang oke di tahun 2019

Ia melanjutkan, ada potensi perubahan target kinerja JSKY pada tahun ini seiring penundaan proyek di pasar domestik. Namun, ia belum bisa mengungkapkan secara rinci perubahan target tersebut. Padahal sebelumnya, perusahaan sempat membidik pendapatan sebesar Rp 1 triliun pada tahun ini.

Yang pasti, untuk memperbaiki kinerja pada tahun ini, strategi JSKY adalah memprioritaskan pemenuhan kebutuhan produk untuk pasar ekspor. Catatan Kontan, pangsa pasar ekspor terbesar JSKY adalah Amerika Serikat. Perusahaan ini juga mengekspor produknya ke sejumlah negara Eropa dan Jepang.

“Untuk sisa tahun ini, kami akan kejar pemenuhan permintaan ekspor semaksimalnya,” kata dia, Kamis (28/5).

Di samping itu, JSKY juga memiliki kontrak untuk proyek PLTS di Mearuke senilai Rp 165,23 miliar dan PLTS di Sorong senilai Rp 126,84 miliar.

Kurniadi juga memastikan proyek pembangunan pabrik panel surya JSKY di Cisalak, Jawa Barat tetap dilaksanakan dengan tetap memprioritaskan keselamatan dan kesehatan pekerja.

Seharusnya, pabrik yang dapat memproduksi 100 megawatt (MW) tersebut sudah dapat beroperasi di tahap awal pada bulan Maret silam. Namun, penyebaran virus corona membuat pengerjaan proyek tersebut molor.

Baca Juga: Sky Energy (JSKY) Mau Rights Issue dan Tebar Waran, Bidik Dana Hingga Rp 149 Miliar

Untuk saat ini, JSKY fokus menyelesaikan sejumlah instalasi untuk proses printing produk panel surya. Ia pun tetap menargetkan proyek pabrik panel surya JSKY dapat rampung di tahun ini.

“Saat ini kami sedang menunggu kedatangan tenaga ahli,” tandas Kurniadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×