kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penurunan okupansi perkantoran di Jakarta masih berlanjut


Senin, 26 April 2021 / 19:16 WIB
Penurunan okupansi perkantoran di Jakarta masih berlanjut
ILUSTRASI. Deretan gedung perkantoran di Jakarta.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Cushman and Wakefield Indonesia melaporkan selama kuartal I 2021, rata-rata tingkat hunian semakin menurun, meskipun kondisi pasar telah menunjukkan sedikit peningkatan aktivitas dan ada permintaan. Kesepakatan sewa baru masih relatif sedikit sepanjang kuartal ini.

Pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung dan berlanjutnya pembatasan sosial di Jakarta, menurut Cushman and Wakefield Indonesia, telah memperlambat performa bisnis dan menurunkan jumlah permintaan perkantoran dan transaksi ke tingkat terendah.

"Beberapa aktivitas penyusutan luasan sewa kantor hingga penutupan perkantoran masih terjadi, sehingga tingkat serapan bersih tercatat negatif 32.300 meter persegi," tulis Cushman & Wakefield dalam laporan yang diterima Kontan.co.id, Senin (26/04).

Baca Juga: Pasokan berlebih, harga sewa perkantoran di Jakarta turun

Dengan demikian, rata-rata tingkat hunian perkantoran di Jakarta, terutama di Central Business District (CBD) semakin menurun ke angka 71,0% pada akhir Maret 2021.

Selain itu, selaras dengan lemahnya permintaan dan terus menurunnya tingkat hunian ke titik terendah ini membuat harga sewa dalam rupiah ikut mengalami penurunan. Hal ini, akhirnya membuat banyak pemilik bangunan yang memberikan keringanan harga sewa atau penundaan pembayaran untuk menjaga penyewa eksisting.

Cushman and Wakefield Indonesia mencatat, pada akhir Maret 2021, rata-rata harga sewa perkantoran CBD berada di level Rp 277.000 per meter persegi per bulan. Angka ini merosot 7,3% (secara triwulanan) atau sebesar 19.06 dollar AS per meter persegi per bulan (turun sebanyak 4,0% secara triwulanan).

Selama periode yang sama, hanya ada satu gedung perkantoran baru yang masuk ke pasar, yakni Trinity Tower. Sebelumnya, gedung ini bernama Proyek Daswin, di Kuningan, dengan total luas bangunan 73.000 meter persegi. Kehadiran Trinity Tower menambah total inventori perkantoran CBD Jakarta menjadi sekitar 7,1 juta meter persegi.

"Kami memprediksi pasokan perkantoran seluas 262.500 meter persegi akan memasuki pasar tahun ini, yang semuanya merupakan bangunan Grade-A," tulis Cushman and Wakefield Indonesia.

Selanjutnya: Tips investasi apartemen untuk pemula saat pandemi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×