kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyebab produksi konsentrat Freeport terganggu


Jumat, 07 Juli 2017 / 06:09 WIB
Penyebab produksi konsentrat Freeport terganggu


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencatat, produksi ore konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia di Grasberg Papua, menurun 72% dari target rata-rata per hari. Penurunan ini imbas terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) Freeport lebih dari 4.000 karyawan.

Rincian Kementerian ESDM, dari rencana produksi rata-rata sebesar 194.000 ton ore konsentrat per hari, turun menjadi 140.000 sampai 160.000 ton ore konsentrat per hari.

Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, Bambang Susigit bilang, penurunan itu jauh di bawah produksi normal, yang bisa sebesar 270.000 ton ore konsentrat per hari. "Ini Artinya tidak normal. Pernah kemarin sebelum Lebaran cuma memproduksi 110.000 ton per hari," ungkap dia.

Salah satu penyebab penurunan produksi yang dilaporkan Freeport Indonesia kepada pemerintah adalah akibat adanya aksi pemogokan kerja karyawan. Aksi ini berujung PHK.

Sekitar 4.000-an karyawan dinyatakan mengundurkan diri lantaran mereka tidak masuk kerja tanpa keterangan jelas. Para pekerja tersebut memilih mogok sejak awal Mei lalu.

Menurut Bambang, pemerintah telah menengahi hubungan antara karyawan dan Freeport Indonesia melalui Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industri (PHI) Kementerian Tenaga Kerja. Namun belum mencapai titik temu yang bisa disepakati kedua pihak.

Jurubicara Freeport Indonesia, Riza Pratama mengklaim, kinerja produksi Freeport masih normal. Hanya saja kurang optimal, karena banyaknya karyawan yang dianggap mengundurkan diri. "Produksi normal, pengiriman juga normal. Hanya tidak optimal, tapi masih beroperasi, dan saya tidak punya angkanya," ujarnya.

Soal pemecatan karyawan, Riza mengklaim, PHK sekitar 4.000-an karyawan yang dilakukan oleh Freeport Indonesia sudah sesuai prosedur yang semestinya. "Freeport berhak memberhentikan karyawan yang absen lebih dari lima hari tanpa izin dan tidak mengindahkan panggilan," ungkap dia.

Asal tahu saja, pada kuartal I-2017 penjualan tembaga Freeport anjlok 28,16% menjadi 125 juta pon dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 174 juta pon. Adapun jumlah produksi turun 6,06% dari 165 juta pon menjadi 155 juta pon.

Berbeda dengan produksi emas yang meningkat 30,34% dari 178.000 ons troi ada kuartal I-2016 menjadi 232.000 ons troi pada periode ini. Sayang, penjualan emas perusahaan turun sekitar 9,23% dari sebelumnya 195.000 ons troi menjadi 177.000 ons troi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×