kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.916.000   20.000   1,05%
  • USD/IDR 16.844   -24,00   -0,14%
  • IDX 6.433   -8,24   -0,13%
  • KOMPAS100 921   -2,24   -0,24%
  • LQ45 718   -5,18   -0,72%
  • ISSI 203   0,93   0,46%
  • IDX30 375   -2,82   -0,75%
  • IDXHIDIV20 455   -3,54   -0,77%
  • IDX80 104   -0,55   -0,52%
  • IDXV30 111   -0,86   -0,77%
  • IDXQ30 123   -0,73   -0,59%

Perang Dagang Memanas, Produk China Dikhawatirkan Banjiri Indonesia


Rabu, 09 April 2025 / 21:16 WIB
Perang Dagang Memanas, Produk China Dikhawatirkan Banjiri Indonesia
ILUSTRASI. Seorang pekerja Huafu Textile Co Ltd dari etnis minoritas Uighur memeriksa mesin produksi benang di perusahaannya di Prefektur Aksu, Daerah Otonomi Xinjiang, China, Selasa (20/4/2021). Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bisa mendorong banjirnya produk China ke negara-negara lain termasuk Indonesia.


Reporter: Inggit Yulis Tarigan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China bukan hanya berdampak ke ekspor bahan baku, tapi juga bisa mendorong banjirnya produk China ke negara-negara lain termasuk Indonesia. 

VP Marketing, Strategy and Planning Kiwoom Sekuritas Oktavianus Audi memperkirakan skenario peningkatan dumping produk sebagai imbas dari pengalihan ekspor Tiongkok.

"Kami melihat risiko peningkatan dumping produk dari Tiongkok ke Indonesia, sehingga kekhawatiran pada industri dalam negeri seperti tekstil, elektronik hingga otomotif meningkat," terangnya pada Kontan, (9/4).

Baca Juga: Balas Tarif Trump 104%, China Akan Larang Semua Film dari AS

Dalam skenario seperti ini, persaingan harga bisa semakin ketat. Industri lokal dinilai bisa kehilangan daya saing karena barang impor lebih murah, apalagi jika tidak diimbangi proteksi dari sisi kebijakan perdagangan.

“Kami berpandangan, ini akan mengurangi daya saing produk lokal dan bisa berdampak pada perlambatan ekonomi domestik,” ujarnya.

Audi menyebut PT Astra Otoparts Tbk (AUTO) sebagai salah satu emiten otomotif yang berpotensi terdampak.

Baca Juga: Resmi! China Terapkan Tarif 84% atas Impor Produk AS, Perang Dagang Makin Memanas

Oleh karena itu, ia menyarankan investor untuk tetap fokus pada strategi jangka panjang dan selektif dalam memilih saham.

Selanjutnya: Ekonom Nilai Rencana Relaksasi TKDN Buat Alat Tawar ke AS Jadi Kekeliruan

Menarik Dibaca: Dominan Berawan, Berikut Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (10/4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×