kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perang e-commerce fesyen segera datang


Sabtu, 27 Juni 2015 / 12:42 WIB
Perang e-commerce fesyen segera datang


Reporter: Merlinda Riska | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Tren e-commerce alias belanja menggunakan online semakin menggila di kalangan pecinta mode. Tak heran, persaingan di bisnis ini juga bakal makin sengit. 

Yang terang, pada saat Ramadan ini, produk yang paling diburu adalah produk mode, terutama untuk perempuan. Zalora yang mengklaim sebagai destinasi fashion online shop nomor wahid di Indonesia merasakan tren ini. Public Relations Manager Zalora Afdita Sari menyatakan, jumlah pembeli di Zalora mayoritas adalah perempuan. 

"Perempuan mencapai 75%, sisanya laki-laki. Jadi, produk yang paling banyak dibeli adalah produk fashion wanita. Produk fashion ini mendominasi penjualan hingga 60%," katanya kepada KONTAN, Jumat (26/6). 

Marketplace bukalapak.com juga mengalami tingginya permintaan untuk produk mode saat Ramadan. Chief Excutive Officer (CEO) Bukapalak.com Achmad Zaky menyatakan, selama Ramadan ini terlihat permintaan tinggi datang dari produk mode lalu disusul produk makanan. 

Dia mengakui, yang paling ramai khususnya produk pakaian muslim dan pakaian wanita biasa. "Kedua jenis produk ini banyak diburu pembeli," terangnya. 

Tak ayal, berkat tren ini portal belanja online yang semula mengkhususkan pada produk-produk gadget, seperti Bhinneka, Blibli, juga merambah pada produk mode. Bukalapak dan Lazada pun merasakan bahwa produk mode selalu menempati posisi tiga besar dalam kategori produk yang paling laris. 

Sayangnya, para pemain e-commerce ini enggan mengungkap berapa pangsa pasar masing-masing. "Kami tidak bisa disclose tentang penjualan dan kami juga tidak ada data berapa pangsa pasar e-commerce di Indonesia," terang Afdita. 

Raksasa masuk 

Afdita juga tidak bisa menyebutkan persentase pertumbuhan penjualan setiap tahunnya dan pertumbuhan penjualan saat Ramadan. "Tiap tahun selalu 

tumbuh, apalagi saat bulan puasa ini. Oleh sebab itu, meskipun tren penjualan ritel offline agak melambat, tapi penjualan online justru bertumbuh," ungkapnya. Melihat peluang suburnya bisnis online, dua raksasa ritel mode di Indonesia pun akan membuat situs belanja online. 

PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) siap melansir MAPeMall, online store dengan pilihan merek yang banyak. "Kuartal tiga ini akan launching. Detailnya akan diinformasikan saat launching," kata Fetty Kwartati, Sekretaris Perusahaan PT Mitra Adi Perkasa. 

Dalam informasi paparan publik kepada Bursa Efek Indonesia, dijelaskan bahwa MAPeMall akan berbentuk marketplace. Per Mei 2015 sudah ada 25 merek eksklusif yang setuju untuk bergabung di MAPeMall. Targetnya, pada saat peluncuran akan ada 45 merek yang tergabung. 

Tak mau kalah, di bawah bendera Grup Lippo. Matahari siap melansir mataharimall.com yang diklaim bakalan menjadi e-commerce nomor satu di Indonesia pada kuartal tiga nanti. "Kami sudah siap untuk menggandeng pihak ketiga dalam hal logistiknya," kata CEO Mataharimall.com Emirsyah Satar. 

Namun, kedua raksasa ritel ini belum mau menyebut berapa target kontribusi penjualan lewat ecommerce. Berdasar catatan KONTAN, grup Lippo menginvestasikan US$ 500 juta bagi MatahariMall.com, untuk 2 tahun-3 tahun ke depan. 

Lippo membidik omzet US$ 1 miliar dari sini. Lalu, dalam 5 tahun ke depan kontribusinya bisa 20% atau US$ 25 miliar untuk divisi ritel konsumen Grup Lippo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×