Reporter: Eflin Gitarosalyn,Havid Vebri | Editor: Test Test
JAKARTA. Memasuki bulan puasa, beduk perang promosi tarif telepon seluler makin bertalu-talu. Tiap operator saling menawarkan program tarif telepon termurah.
Lihat saja, perang iklan tarif murah telepon seluler yang berseliweran di stasiun televisi dan koran. Mereka menawarkan promo short message service (SMS) gratis, mengiklankan diskon tarif telepon, serta beragam bonus tambahan lainnya.
PT Hutchinson CP Telecomunication, operator telepon 3 (Three) misalnya, menggelar promosi SMS gratis lintas operator selama 24 jam. Hutchinson mengklaim bahwa program ini berlaku antar sesama operator seluler berbasis global system for mobile (GSM) mau pun dengan operator berbasis fixed wireless access (FWA). Cuma, program ini ada syaratnya. Pengguna Three harus mengirim lima pesan pendek SMS terlebih dahulu. Baru setelah itu, pelanggan Three dapat menikmati SMS gratis ke semua operator. "Periode promo ini tidak dibatasi," kata Suresh Reddy, Chief Marketing Officer PT Hutchinson CP Telecommunication, Selasa (9/9). Suresh optimistis, program promo tarif SMS itu bakal mengerek jumlah pelanggan Three. Saat ini, Three mengklaim telah menggaet 3,2 juta pelanggan.
Operator telepon seluler lain yang juga sedang gencar meluncurkan program promo tarif murah adalah PT Excelcomindo Pratama Tbk, operator XL. Perusahaan yang mayoritas sahamnya milik Telekom Malaysia ini, mulai awal bulan ini, menggratiskan tarif percakapan antara sesama XL pascabayar. Bagi pelanggan prabayar, XL memberikan bonus gratis SMS. Cuma, ketentuan itu berlaku mulai pukul 00.00 sampai 06.00.
Berbagai promo ini mungkin efektif menjaring pelanggan baru. Sepintas kilas, program itu memang menguntungkan pelanggan. Tapi jangan lupa, banyak pula pelanggan yang justru mengeluhkan berbagai program promosi ini. "Sebab kualitas layanannya justru makin buruk," ujar juru bicara Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi (Ditjen Postel) Gatot. S. Dewa Broto.
Gatot mengingatkan, operator harus berhati-hati menggeber layanan promosi itu, tapi tidak menaikkan kualitas layanan. Utamanya sewaktu memasuki H-2 Lebaran dan H+2 Lebaran. Jika operator telepon memberikan layanan buruk pada masa itu, pemerintah akan memberikan teguran sangat keras kepada operator. "Pak Menteri Komunikasi sudah menyampaikan hal ini dan kami tak akan main-main," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News