kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Perbedaan keunggulan Premium, Pertalite, Pertamax


Jumat, 24 Juli 2015 / 18:38 WIB
Perbedaan keunggulan Premium, Pertalite, Pertamax


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Konsumen saat ini dihadirkan pilihan bahan bakar yang makin beragam. Tidak sedikit pengguna BBM Pertamina yang masih bingung antara Premium, Pertalite dan Pertamax. Ketiga varian tersebut punya beda oktan yang tipis (Premium: 88, Pertalite: 90, Pertamax: 92). Lantas bagaimana membedakan performa ketiganya.

Menurut Tri Yuswidjajanto, Dosen Teknik Mesin ITB yang juga menjadi tim peneliti Pertalite sebelum diluncurkan, sebenarnya spesifikasi RON 90 sudah ada sejak lama, dan harus memenuhi beberapa kriteria.

”Spek sudah jadi keputusan teknis, harus diikuti. Premium adalah bahan bakar yang tidak ada aditif. Sementara Pertalite ada aditif khusus, yang tentu tidak secanggih dan serumit pada Pertamax maupun Pertamax Plus,” kata Yus seperti diberitakan KompasOtomotif, Jumat (24/7).

Bensin yang layak digunakan minimal memiliki syarat durable. Bensin tidak boleh menimbulkan gangguan macam apa pun dalam jangka waktu tertentu. Premium memenuhi syarat ini.

Grade selanjutnya adalah Irit. Di sinilah Pertalite bermain. ”Tagline ’Melaju Lebih Jauh’ bukan pepesan kosong. Kami sudah mencoba, dan memang bisa menghemat antara 10% hingga 16% dibandingkan premium. Memang akan lebih mahal saat bertransaksi, namun coba hitunglah jarak yang bisa ditempuh, baru bisa merasakan manfaat tekno ekonominya,” kata Yus.

Ditambahkan Yus, dalam pengujian, didapati Pertalite juga lebih bersih. Injektor tak cepat logging, katup tak lekas kotor, dan ruang bakar minim ngelitik. ”RON 90 seperti Pertalite tidak sekadar durable, tapi harus memenuhi kriteria ekonomis,” kata Yus.

Lalu kriteria ketiga adalah performa. Kalau ingin mendapatkan kriteria ini, Yus menyarankan tidak boleh nanggung. Pakai bensin RON 92 atau 95. (Aris F Harvenda)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×