Reporter: Asnil Bambani Amri, Herlina KD |
JAKARTA. Kinerja ekspor makanan olahan mulai unjuk gigi di awal tahun 2010 ini. Kinerja ekspor makanan yang diolah oleh sejumlah industri makanan di Indonesia periode Januari-April 2010 mengalami kenaikan hingga 58% dibandingkan periode yang sama pada tahun 2009 lalu.
Data Kementerian Perdagangan menyebutkan, nilai ekspor makanan olahan Januari April 2009 mencapai nilai US$70.305.492. Nilai itu kemudian mengalami kenaikan ekspor pada waktu yang sama tahun ini menjadi US$ 111.154.700. Secara volume, terjadi kenaikan 48,7% dari 26.485 ton menjadi 39.395 ton.
Sementara ekspor makanan olahan pada bulan April mengalami penurunan 10,6% dibandingkan dengan bulan Maret atau turun dari nilai US$ 33.986.016 menjadi US$ 30.376.071.
Sekretaris jenderal Gabungan pengusaha makanan dan Minuman (GAPMMI) Fanky Sibarani menyatakan, kenaikan nilai ekspor makanan olahan ini merupakan imbas dari membaiknya kondisi perekonomian dunia. "Tahun lalu kita baru mulai pulih dari krisis 2008, jadi situasinya belum pulih sekali," kata Franky.
Tahun ini, imbuhnya, dalam empat bulan pertama ekspor makanan olahan sudah mulai menunjukkan pertumbuhan. Ini menandakan permintaan dunia sudah mulai pulih. Selain itu, adanya perdagangan bebas Asean China juga memberikan peluang tersendiri bagi ekspor makanan olahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News