Reporter: Oginawa R Prayogo | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan masih enggan berkomentar perihal pergantian Karen Agustiawan sebagai Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero). Dahlan beralasan, pergantian Karen merupakan hal yang sensitif untuk dibahas.
"Saya tidak mau heboh-heboh pergantian Dirut BUMN. Ini suatu hal yang sensitif," kata Dahlan saat ditanya mengenai pergantian Dirut PT Pertamina, Selasa (29/1). Dahlan mengaku, khawatir jika dia menyebut nama calon pengganti Karen tersebut ke masyarakat.
"Pergantian direksi hebohnya lebih lama dibanding masa jabatannya," ujarnya. Sebelumnya Ali Mundakir, Vice President Corporate Communication Pertamina mengakui ada kabar pergantian Karen.
Namun sejauh ini, kata Ali, pihaknya tak terpengaruh dengan isu pergantian Dirut perusahaan energi terebut. "Bu Karen memang akan habis masa jabatan di tahun kelima yakni pada 5 Maret 2013," papar Ali.
Namun Ali menampik keras jika alasan penggantian Karen karena Pertamina gagal memenuhi target produksi migas. Ali menyodorkan data, produksi minyak Pertamina tahun 2010 mencapai 121.000 barel per hari (bph), kemudian tahun 2011, produksi Pertamina naik menjadi 193.000 bph dan tahun 2012 juga naik menjadi 203.000 bph.
Seperti yang diberitakan KONTAN sebelumnya, sejatinya ada tiga calon pengganti Karen, namun Istana dikabarkan mendukung Emirsyah Satar yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia. "Sebenarnya ada tiga calon, tapi yang mencuat memang nama Emirsyah," kata sumber itu, Rabu (16/1).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News