kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Peringati Down Syndrome, Bogasari Latih Anak Berkebutuhan Khusus


Senin, 21 Maret 2022 / 17:30 WIB
Peringati Down Syndrome, Bogasari Latih Anak Berkebutuhan Khusus
ILUSTRASI. Peringati Down Syndrome, Bogasari Latih Anak Berkebutuhan Khusus


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Tepat hari ini, Senin. 21 Maret merupakan peringatan Hari Down yndrome Sedunia atau atau World Down Syndrome Day (WDSD) yang ke-11 dengan tema "What does inclusion mean” yang artinya "Apa makna inklusi?" Tema "Inclusion Mean" dirancang sebagai momen bagi komunitas Down Syndrome Global untuk terhubung setiap tahun.

Semua  orang bisa saling berbagi ide, pengalaman, maupun pengetahuan, juga memperdayakan satu sama lain untuk mengadvokasi hak yang sama bagi orang-orang dengan Down Syndrome. Termasuk menjangkau pemangku kepentingan utama untuk membawa perubahan positif.

Inilah yang melatarbelakangi Bogasari menggelar Kelas Pelatihan Baking bersama Siswa SMA, SMP dan SD dari Sekolah Kebutuhan Khusus (SKH) Sang Timur, Karang Tengah, Tangerang, Senin 21 Maret 2022.

Melalui kelas pelatihan kue kering “Puppy Cookies” ini, Bogasari ingin berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan para siswa SKH, khususnya down syndrome karena mereka berhak mendapatkan kesempatan pendidikan yang sama dengan siswa normal lainnya. Termasuk dalam hal entrepreneurship atau kewirausahaan,” ucap Anwar Agus, Vice President Human Resources PT Indofood Sukses Makmur Tbk Divisi Bogasari dalam siaran pers kepada wartawan, Senin (21/03/2022). 

Baca Juga: Lomba Foto “Indonesia Sehat, Ekonomi Bangkit” 2022

Bogasari memberikan pelatihan kue kering karena para siswa berkebutuhan khusus di Sang Timur sudah terbiasa dengan praktik tata boga, khususnya siswa SMA dan SMP. Pelatihan ini diikuti siswa SMA , SMP dan sebagian siswa kelas 5 dan 6 SD. 

Dengan adanya materi pelatihan ini kemampuan para siswa makin bertambah, bahkan jiwa kewirausahaan makin terasah. Menurut Kepala Sekolah SKH Sang Timur, Suster Rachel Maria Pij, hasil mata pelajaran praktik tata boga para siswa kerapkali ada yang dijual namun masih sebatas di lingkungan sekolah. 

SKH Sang Timu sudah ada sejak 20 Juli 1992 dengan murid pertama sebanyak 10 siswa. Saat ini jumlah siswa SKH Sang Timur setingkat SD 31 orang, SMP 12 anak, dan SMK 22 anak. Ada juga lulusan SMA SKH Sang Timur yang berhasil melanjutkan perkuliahan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus di kampus IPB dan London School of Public Relations.

“Karena itu kami berharap, dengan adanya pelatihan dari Bogasari di hari peringatan Down Syndrome ini tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga menumbuhkembangkan rasa percaya diri anak-anak kami yang berkebutuhan khusus. Ini bekal yang sangat baik, tidak hanya saat di sekolah tapi ketika lulus SMA nanti karena pastinya tidak mudah bagi siswa SKH Sang Timur untuk bekerja di kantoran atau melanjutkan perkuliahan,” ucap Suster Rachel Maria Kepala Sekolah SKH Sang Timur. 

Baca Juga: Tukang Roti Menang Undian Emas 50 Gram dari Bogasari

Pelatihan yang berlangsung selama 3 jam ini dipandu 2 baker ahli dari Bogasari Baking Center (BBC). Setiap anak mendapatkan kesempatan praktik langsung, tidak hanya mendengar dan melihat.

Pilihan membuat kue kering “Puppy Cookies” adalah menyesuaikan dengan momen Ramadhan yang tinggal menghitung hari sehingga para siswa punya peluang untuk menjadikannya sebagai produk jualan. “Alasan lain, produk ini gampang dibuat dan bentuknya lucu sehingga bisa memberikan kesan  gembira di momen spesial peringatan Hari Down Syndrome sedunia,” kata Anwar.




TERBARU

[X]
×