kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.886.000   2.000   0,11%
  • USD/IDR 16.613   22,00   0,13%
  • IDX 6.948   115,61   1,69%
  • KOMPAS100 1.006   18,58   1,88%
  • LQ45 780   15,05   1,97%
  • ISSI 221   2,39   1,10%
  • IDX30 405   7,65   1,93%
  • IDXHIDIV20 477   9,48   2,03%
  • IDX80 113   1,82   1,63%
  • IDXV30 116   1,59   1,39%
  • IDXQ30 132   2,92   2,26%

Perkuat Bisnis Obat Herbal Tradisional, Marguna Merger dengan Deltomed


Kamis, 19 Desember 2024 / 21:54 WIB
Perkuat Bisnis Obat Herbal Tradisional, Marguna Merger dengan Deltomed
ILUSTRASI. PT Deltomed Laboratories sebagai perusahaan yang menerima penggabungan (merger) dan PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma sebagai perusahaan yang menggabungkan diri, telah melakukan merger untuk memperkuat lini bisnis di sektor obat herbal tradisional. Merger ini resmi dan efektif berlaku per tanggal 1 Desember 2024. Merger ini merupakan strategi yang dilakukan untuk memantapkan diri sebagai pemain di industri obat herbal di Indonesia. Sumber: PT Deltomed Laboratories


Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aksi akuisisi dan merger di pengujung tahun ini semakin sering. Di sektor telekomunikasi, XL Axiata bergabung dan Smarfren dan Smartel. 

Sementara di industri farmasi,  PT Deltomed Laboratories sebagai perusahaan yang menerima penggabungan (merger) dan PT Marguna Tarulata Astagina Pil Kita Farma sebagai perusahaan yang menggabungkan diri, telah melakukan merger untuk memperkuat lini bisnis di sektor obat herbal tradisional. Merger ini resmi dan efektif berlaku per tanggal 1 Desember 2024 lalu. Merger ini merupakan strategi yang dilakukan untuk memantapkan diri sebagai pemain di industri obat herbal di Indonesia. 

Chief Executive Officer PT Deltomed Laboratories, Muljo Rahardjo mengatakan, merger ini merupakan langkah penting yang diambil oleh Deltomed dan Marguna dalam upaya memperkuat lini bisnis khususnya untuk produk pegal linu dan produk pemulihan tenaga.

"Dengan adanya langkah strategis ini, jaringan distribusi dan strategi marketing untuk produk-produk Marguna terutama untuk Pilkita akan semakin kuat. Berdasarkan data internal yang kami miliki market share Pilkita di Indonesia dibandingkan dengan produk pegal linu lainnya mencapai 12%," ujar Muljo, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Kamis (19/12). 

Baca Juga: Merger EXCL-FREN Bikin Hemat Beban Hingga US$ 400 Juta, Lonjakan Margin Baru di 2027

Industri kimia, farmasi dan obat tradisional terbukti menjadi salah satu sektor penyumbang devisa yang signikan. Pada tahun 2023, Kementerian Perindustrian menyebut nilai ekspor untuk produk industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional mencapai peningkatan sebesar 8,78% dibanding tahun 2022 pada triwulan IV, dengan nilai ekspor sebesar US$ 543,7 juta .

Setelah merger, produk Pilkita (obat herbal pegal linu), Tenaga X (obat herbal stamina dan tenaga), Sari Temulawak (obat herbal nafsu makan dan kesehatan anak), Herbamon (obat herbal darah tinggi), Herbaforce (suplemen obat herbal), EurycoMax (obat herbal stamina pria), dan CinnaMax (obat herbal diabetes) akan diproduksi dan didistribusikan di bawah naungan Deltomed. 

Deltomed merupakan pemain dalam industri obat herbal di Indonesia. Sepanjang berdirinya perusahaan, Deltomed telah merilis beragam produk. Seperti Antangin®, Antangin Habbatussauda, Antangin Junior, Kojima, Herbana® hingga permen OB Herbal. 

“Kami melihat pasar obat herbal akan terus meningkat. Kami merasa pengembangan industri obat bahan alam di Indonesia perlu terus ditingkatkan agar mampu bersaing di pasar global. Apalagi peluang tersebut didukung dengan penggunaan obat bahan alam yang banyak ditemukan di Indonesia,” papar Muljo. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×