Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
Chief Executive Officer (CEO) Hops Media Group Hadi Suprapto mengatakan, Hops Media berdiri tiga hari sebelum kasus pertama Covid-19, dan kondisi pandemi ikut memberikan imbas besar pada industri media.
“Namun, dengan berbagai strategi khusus kami mampu bertahan bahkan tumbuh pesat dalam setahun terakhir. Di sinilah pentingnya media untuk terus beradaptasi dengan dunia digital, terlebih dengan komposisi SDM Hops Media Group yang terdiri dari jurnalis senior berpengalaman dan juga reporter muda yang paham pembaca di era generasi kini, digital marketing, social media, dan lainnya," ujarnya.
Sebagai unit usaha baru dalam ekosistem Surge, tidak akan ada pergantian dari manajemen kunci Hops Media Group. Redaksi serta editorial Hops.ID juga akan tetap independen dalam menjalankan fungsi jurnalisme sehari-hari.
Baca Juga: Sampai dengan April 2021, PTPP serap capex Rp 562 miliar
“Bergabungnya Hops Media Group menjadi bagian dari keluarga besar dan ekosistem Surge merupakan kebanggaan bagi kami. Kolaborasi ekosistem dan juga lini usaha Surge yang lengkap dari hulu ke hilir dalam era konektivitas akan memberikan kontribusi besar bagi kemajuan kami di masa depan dan kami optimis hal ini juga berlaku untuk sebaliknya. Kami harap penggabungan ini adalah langkah awal untuk kami bersama-sama memberikan dampak positif yang lebih besar bagi masyarakat,” kata Hadi.
Surge memiliki ekosistem digital yang semakin komprehensif dengan bergabungnya Hops Media Group sebagai anak usaha. Perseroan memiliki tiga pilar usaha, yakni solusi digital untuk kebutuhan harian (daily needs), layanan media dan hiburan (media and entertainment), dan infrastruktur konektivitas (connectivity).
Layanan Surge sebelumnya telah dapat dinikmati masyarakat pengguna Commuter Line di Jabodetabek lewat layanan wifi gratis dan berbagai aplikasi menarik seperti aplikasi loyalty Linipoin, aplikasi delivery makanan LaperNih, hingga aplikasi pemasaran hasil panen dan konsultasi pertanian SobatTani.
Selanjutnya: PTPP genggam kontrak baru Rp 6,7 triliun hingga Mei 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News