Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi virus Corona, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) terus memperkuat penyediaan listrik dari energi terbarukan. Upaya ini dilakukan dengan kolaborasi bersama International Energy Agency (IEA) atau badan yang melaksanakan program energi internasional.
Pemerintah pun telah melakukan pendalaman kerja sama dengan IEA melalui video conference call pada Jumat (8/5) lalu.
“Pendalaman ini sebagai rangkaian kolaborasi kedua belah pihak dalam kajian mengenai Renewable Energy Investment And Integration In The Power Sector,” ungkap Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Investasi Triharyo Indrawan Soesilo, dalam siaran pers Kementerian ESDM, Senin (11/5).
Sosok yang disapa Hengki ini menjelaskan, kolaborasi ini merupakan penguatan kerja sama kedua belah pihak yang tertuang dalam JWP antara IEA dan Kementerian ESDM periode 2020 – 2021.
Baca Juga: Ini syarat yang harus dipenuhi pengembang EBT jika ingin mengakses pendanaan global
Kolaborasi ini berfokus pada Bidang Energy Transitional Programme yang mencakup data energi dan statistik, kebijakan darurat energi dan keamanan energi, sektor tenaga listrik dan energi terbarukan, bioenergi, efisiensi energi, serta energi dan teknologi bersih termasuk tinjauan kebijakan dan peningkatan kapasitas.
Selanjutnya, IEA akan mengembangkan analisis praktik-praktik terbaik dan pendekatan ahli untuk meningkatkan listrik terbarukan di sektor listrik. Hal ini dalam rangka membantu Indonesia bergerak menuju pencapaian 23% di bidang energi terbarukan dalam bauran energi nasional di tahun 2025 dengan cara yang aman dan terjangkau.
“Kolaborasi ini bentuk tindaklanjut diskusi Menteri ESDM dengan Direktur IEA, khususnya merupakan tindak lanjut dari pembicaraan pada acara Ministerial Roundtable International Energy Agency (IEA) on Economy Recovery Packages with a Focus on Energy Efficiency and Renewable Energy pada 24 April lalu,” pungkas Hengky.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News