kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,39   2,75   0.30%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perkuat layanan infrastruktur digital, Indonet berkolaborasi dengan Digital Edge


Senin, 14 Juni 2021 / 15:50 WIB
Perkuat layanan infrastruktur digital, Indonet berkolaborasi dengan Digital Edge
ILUSTRASI. Layanan internet Indonet dari PT Indointernet Tbk.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonet, perusahaan penyedia layanan infrastruktur digital, telah resmi berkolaborasi dengan perusahaan platform data center, Digital Edge (Hong Kong) Ltd. (Digital Edge), yang berpusat di Hong Kong untuk mengembangkan edge data center di Indonesia.

Dalam kerja sama tersebut, Digital Edge yang didirikan untuk mentransformasi infrastruktur digital di Asia, resmi menjadi pemegang saham mayoritas PT Indointernet Tbk (Indonet), perusahaan dengan kode saham EDGE.

Pemegang saham pengendali sebelumnya, yang juga merupakan pendiri Indonet, Toto Sugiri, tetap menjadi salah satu pemegang saham dan berperan aktif sebagai Komisaris Utama Indonet. Beliau menyatakan antusiasme yang tinggi terhadap kedatangan Digital Edge, yang telah diakui memiliki pengalaman industri secara global.

“Saya menyambut kerja sama ini dengan antusiasme yang tinggi mengingat Digital Edge memiliki pengetahuan global mengenai industri data center, hubungan baik dengan customer regional maupun global, serta akses pendanaan kuat didukung oleh private equity global yaitu Stonepeak Infrastructure Partners. Bersama Digital Edge, Indonet berada di posisi terbaik untuk memberdayakan pertumbuhan pasar Indonesia serta mendorong pertumbuhan ekonomi digital nasional. Kedepannya pun kami tengah merencanakan proyek ekspansi data center selanjutnya,” ungkap Toto Sugiri, Komisaris Utama Indonet dalam keterangan resmi yang diterima Kontan, Senin (14/6).

Indonet, didirikan pada tahun 1994, merupakan penyedia jasa internet komersial pertama di Indonesia. Dalam perkembangannya, Indonet telah melakukan transformasi menjadi digital business enabler dengan menyediakan layanan infrastruktur digital antara lain multi konektivitas, data center, dan cloud.

Saat ini Indonet tengah fokus mengembangkan layanan HyperScale ConneX (HSX) dan EDGE Data Center untuk dapat memberikan solusi multi konektivitas tanpa batas antar beragam penyedia data center serta cloud yang aman, handal, dan terpercaya.

Digital Edge didirikan oleh tim manajemen senior dengan lebih dari 20 tahun pengalaman di bidang data center dan layanan infrastruktur digital, seperti Equinix, Tata Communication, Facebook.

Oleh karenanya, keahlian tim Digital Edge dalam hal value creation di industri data center, cloud, dan telekomunikasi di Asia Pasifik sudah tidak diragukan lagi. Didukung oleh Stonepeak Infrastructure Partners, private equity dengan fokus pada sektor infrastruktur, Digital Edge memiliki lebih dari USD 1 miliar komitmen dana untuk mengembangkan bisnis data center di Asia.

Baca Juga: Sukses Gelar IPO, Indointernet (EDGE) Akan Bangun Pusat Data

Direktur Utama Indonet, Djarot Soebiantoro mengatakan jika masuknya Digital Edge sebagai investor strategis di Indonet sangat sejalan dengan fokus layanan yang tengah dikembangkan yaitu EDGE Data Center.

"Keahlian Digital Edge dalam mengembangkan dan mengoperasikan data center akan sangat mendukung ekspansi Indonet. Selain itu, Digital Edge dan Indonet juga dapat berkolaborasi dalam memperluas database pelanggan. Network Digital Edge dengan pelanggan global tentu akan sangat bernilai bagi pertumbuhan bisnis Indonet," ujarnya.

Edge Data Center memiliki peranan penting dalam era teknologi dan industry 4.0 saat ini, sebagai sebuah solusi pemrosesan data yang mampu membantu pelanggan untuk mengatasi masalah latensi, tantangan operasional dan keamanan.

Laporan dari Gartner pada awal tahun 2021 memperkirakan bahwa 75% data perusahaan diharapkan dibuat dan diproses di edge data center pada tahun 2025. Hal ini sejalan dengan laporan Analysys Mason pada tahun 2019 yang menunjukkan bahwa perusahaan akan mengalokasikan rata-rata 30% dari anggaran IT mereka untuk edge computing selama tiga tahun ke depan.

 

Samuel Lee, Chief Executive Officer Digital Edge pun mengakui bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar yang memiliki potensi peningkatan yang baik untuk perkembangan edge data center.

Ia mengatakan, Indonet merupakan investasi pertama Digital Edge di Asia Tenggara dan kami menyadari bahwa Indonet telah melakukan pekerjaan yang luar biasa dalam pengembangan bisnis maupun inovasi produk serta layanannya.

"Ekonomi digital Indonesia yang berkembang pesat, percepatan adopsi cloud serta kesuksesan perusahaan startup dengan adanya enam unicorn di Indonesia akan mendorong permintaan akan layanan colocation dan pertumbuhan edge data center. Indonet sangat sesuai untuk Digital Edge dan kami sangat senang dengan kerja sama ini," tutupnya.

Selanjutnya: Kemenperin dorong produktivitas dan daya saing industri elektronik

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×