kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perma Plasindo (BINO) Incar Penjualan Rp 344,63 Miliar di Tahun 2022


Kamis, 30 Juni 2022 / 20:11 WIB
Perma Plasindo (BINO) Incar Penjualan Rp 344,63 Miliar di Tahun 2022
ILUSTRASI. Peralatan tulis dan kantor Bantex produksi PT Perma Plasindo Tbk (BINO).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Perma Plasindo Tbk (BINO), pemilik lisensi untuk produksi dan distribusi peralatan kantor merek Bantex di Indonesia, membidik kinerja yang lebih tinggi di tahun 2022.

Manajemen BINO menargetkan mampu meraih penjualan sebesar Rp 344,63 miliar pada tahun ini atau naik 29,67% (yoy) dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 265,77 miliar. Perusahaan ini juga mengincar laba bersih sebesar Rp 16,18 miliar pada tahun 2022, melesat 396,31% (yoy) dibandingkan realisasi di tahun sebelumnya sebesar Rp 3,26 miliar.

Adapun pada kuartal I-2022, penjualan BINO tumbuh 2,76% (yoy) menjadi Rp 80,79 miliar. Sedangkan, laba bersih BINO meroket 506,73% (yoy) menjadi Rp 6,31 miliar.

Direktur Utama Perma Plasindo Kristanto Widjaja mengatakan, peluang BINO untuk memenuhi target kinerja di tahun ini cukup terbuka mengingat adanya pelonggaran kegiatan masyarakat yang sejalan dengan terkendalinya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Pelonggaran tersebut diikuti oleh mulai meningkatnya aktivitas perkantoran dan kegiatan sekolah di masyarakat, sehingga mendorong kenaikan permintaan produk-produk peralatan kantor dan dokumen fisik.

Baca Juga: Perma Plasindo (BINO) Mengembangkan Solusi Filing Elektronik

Untuk mendukung bisnis di tahun ini, BINO melalui anak usahanya PT Batara Indah akan meningkatkan kapasitas produksi Bantex melalui penambahan mesin blowing PP untuk kantung stationery dan mesin extrution PP bicolor.

Upaya penambahan mesin tersebut mendapat sokongan dari dana hasil Initial Public Offering (IPO) BINO yang saat ini masih tersisa sekitar Rp 3,8 miliar. BINO sendiri memperoleh dana segar dari IPO pada November 2021 sebesar Rp 60,03 miliar.

“Sisa dana tersebut masih bisa kami pakai untuk menuntaskan pembayaran mesin baru, di samping ada yang dipakai untuk pembelian tanah yang sekarang lagi proses legal,” ungkap Kristanto dalam paparan publik virtual, Kamis (30/6).

Strategi BINO lainnya adalah memperkuat jaringan distribusi melalui anak usahanya, PT Bino Mitra Sejati. Tahun ini, BINO telah melakukan penambahan jaringan distribusi di beberapa wilayah seperti Malang, Kendari, dan Pare-Pare. Selain itu, ada kawasan Bangka, Lubuk Linggau, Madiun, dan Kendari yang kini sedang dalam proses penambahan jaringan.

 

Di luar itu, BINO juga berusaha untuk terus memberikan layanan tepat waktu dan sesuai kebutuhan, meningkatkan kualitas manajemen perusahaan, hingga pengembangan teknologi Bantex Hybrid e-Filling yang merupakan aplikasi gabungan pengarsipan secara fisik dan elektronik.

“Ini merupakan solusi digital dari kami bagi para pelanggan dalam melakukan pengarsipan dokumen,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×