kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan alat berat kehutanan mulai menggeliat


Rabu, 28 September 2016 / 11:39 WIB
Permintaan alat berat kehutanan mulai menggeliat


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa Tbk mencium geliat pertumbuhan permintaan alat berat dari sektor kehutanan dan konstruksi. Aktivitas kehutanan yang mulai normal jadi salah satu pemicu.

Direktur Pemasaran PT Hexindo Adiperkasa Tbk Djonggi Gultom bilang, permintaan alat berat sektor kehutanan pada tahun lalu lesu akibat kebakaran hutan. "Jadi, tahun ini kami melihat ada pertumbuhan enam bulan hingga 12 bulan ke depan dari perhutanan dan konstruksi," katanya dalam acara paparan publik PT Hexindo Adiperkasa Tbk, Selasa (27/9).

Pemicu potensi pertumbuhan alat berat sektor konstruksi adalah operasional sebuah perusahaan pulp and paper yang saat ini tengah berlangsung di Sulawesi Selatan. Perusahaan itu membutuhkan banyak alat berat untuk mengangkut kayu ke pabrik.

Hanya saja, nasib bisnis alat berat sektor pertambangan masih merana. Hexindo Adiperkasa menduga, paling cepat bisnis itu membaik pada setelah tahun 2017.

Selain berharap pada katalis positif sektoral, Hexindo Adiperkasa juga menggelar strategi untuk meningkatkan penjualan. Pertama, cuci gudang alias stock clearance alat berat yang sudah berusia lebih dari tiga tahun sejak 2012. Strategi itu sekaligus menjawab tantangan alat berat China berharga murah.

Target utama Hexindo Adiperkasa bukan cuan tapi penetrasi pasar. "Dengan melempar stok harga spesial, ke depan customer tertarik kembali menggunakannya dan lebih mengetahui berbagai produk kami," ujar Syamsu Anwar, Direktur Keuangan PT Hexindo Adiperkasa Tbk.

Kedua, Hexindo Adiperkasa memperkuat kemitraan dengan kontraktor dan pemegang konsensi tambang untuk membuat aneka paket rekondisi produk. Maklum, banyak alat berat sektor pertambangan yang nganggur.

Meski menggeber sejumlah strategi, Hexindo Adiperkasa memilih realistis mematok target. Pada periode kinerja fiskal 1 April 2016-31 Maret 2017, perusahaan memprediksi, penjualan turun 4,9% menjadi US$ 261,7 juta.

Namun, untuk pos laba kotor, perusahaan berkode HEXA di Bursa Efek Indonesia itu memprediksi pertumbuhan 2% menjadi US$ 49,18 juta.

Proyeksi pertumbuhan laba kotor seiring  aksi Hexindo Adiperkasa menekan biaya. "Kami akan manage lagi cost kami dari transportation cost sehingga kami berharap operational cost menurun 2% menjadi US$ 34 juta," harap Anwar.

Hingga 31 Agustus 2016, Hexindo Adiperkasa  membukukan penjualan US$ 95,89 juta. Penjualan alat berat mendominasi US$ 45 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Berita Terkait



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×