kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,19   -7,17   -0.77%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Permintaan Cetakan Sarung Tangan Global Turun, Ini Kata Mark Dynamics (MARK)


Jumat, 14 Oktober 2022 / 20:40 WIB
Permintaan Cetakan Sarung Tangan Global Turun, Ini Kata Mark Dynamics (MARK)
ILUSTRASI. produksi cetakan sarung tangan Mark Dynamics Indonesia (MARK)


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) berharap utilisasi produksi pabrik cetakan sarung tangannya bisa kembali naik ke level normal di kisaran 90%-95% pada kuartal II - kuartal III di tahun 2023.

Presiden Direktur Mark Dynamics Indonesia Ridwan Goh mengatakan, permintaan cetakan sarung tangan berpotensi membaik di kuartal I 2023. Katalis pendorongnya ialah pemulihan permintaan sarung tangan global.

“Sekarang produsen sarung tangan global seperti di Malaysia, Thailand dan Cina hanya beroperasi sekitar 40-50%, sehingga mereka masih bisa menggunakan cetakan dari sisa 50% mesin yang tidak jalan. Namun, jika sudah sampai waktunya, semua cetakan perlu diganti yang baru dan juga ketika permintaan sarung tangan balik normal, dan utilisasi mesin penuh, mereka memerlukan cetakan sarung tangan yang lebih banyak,” terang Ridwan saat dihubungi Kontan.co.id (14/10).

Belakangan, permintaan cetakan sarung tangan global memang tengah melemah karena faktor kondisi pasokan yang berlebih alias oversupply pada tahun lalu. Walhasil, volume penjualan cetakan sarung tangan MARK yang mayoritas sasaran penjualannya menyasar pasar ekspor ikut menyusut sejak kuartal II 2022 lalu.

Baca Juga: Mark Dynamics Indonesia (MARK) Masih Lakukan Pembahasan Terkait Rencana Akuisisi

Buntutnya, utilisasi produksi cetakan sarung tangan MARK sampai menyusut separuhnya ke kisaran 45%-47,5% pada periode kuartal III ini. Asal tahu, angka utilisasi produksi normal cetakan sarung tangan MARK berkisar 90%-95%. Kapasitas produksi cetakan sarung tangan MARK sendiri bisa mencapai 21 juta unit per tahun.

Dengan kondisi permintaan yang melemah, MARK telah merevisi angka target penjualan ke angka Rp 838 miliar, serta angka target laba bersih ke angka Rp 242 miliar untuk tahun buku 2022. Sebelumnya, MARK mengincar angka penjualan Rp 900 miliar dengan laba bersih Rp 300 miliar.

Sepanjang Januari-Juni 2022 lalu, MARK telah membukukan penjualan Rp 628,11 miliar, naik 32,99% dibanding realisasi penjualan periode Januari-Juni 2021 yang berjumlah Rp 472,29 miliar.

Dari hasil penjualan tersebut, MARK mengantongi Laba Bersih Yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk sebesar Rp 205,08 miliar, naik 32,13% dibanding realisasi Januari-Juni 2021 yang sebesar Rp 155,20 miliar.

Selain mengincar angka penjualan di atas, MARK juga ingin menjaga margin laba bersih alias net profit margin di kisaran 29%.

Net profit margin masih terjaga cukup baik,” tutur Ridwan.

 

MARK sudah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengejar target kinerja. Salah satunya ialah dengan melakukan  penetrasi pasar baru di Amerika Serikat dan beberapa negara Eropa yang sudah mulai memproduksi sarung tangan sendiri. Upaya tersebut bakal dilakukan sembari tetap melakukan efisiensi di lini produksi dan juga operasional.

Strategi lainnya, MARK juga memacu penjualan produk anyar alternatif yang telah diluncurkan, yakni produk cetakan baru seperti cetakan hemat energi yang didesain membantu produsen sarung tangan dalam efisiensi biaya.

“Ini bisa menjadi alternatif ketika permintaan turun dan melakukan riset secara bersama dengan produsen sarung tangan, waktu ini menjadi waktu yang tepat untuk mengembangkan produk-produk yang bisa memberikan value kepada pelanggan kita,” tutur Ridwan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×